Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Malang Kaji Penggunaan Angkot untuk Angkutan Sekolah

Kompas.com - 04/01/2019, 20:42 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang sedang mengkaji penggunaan angkutan kota atau angkot sebagai angkutan sekolah. Hal itu sebagai alternatif dari menjamurnya angkutan online yang berdampak pada kurangnya pengguna angkot.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, rencana penerapan angkot untuk angkutan sekolah diharapkan mampu mengurai ketegangan antara angkutan online dan angkot yang masih konvensional.

"Salah satu simulasi bagaimana online bisa tetap eksis, transportasi konvensional itu juga bisa jalan dengan baik," katanya di Balai Kota Malang, Jumat (4/1/2019).

Rencananya, penerapan angkot untuk angkutan sekolah melalui pemberian subsidi terhadap siswa, baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). Subsidi yang diberikan itu hanya berfungsi untuk naik angkot ke sekolah.

"Salah satu diantaranya kami memberikan subsidi kepada pelajarnya. Tetapi pelajar itu akan naik angkot," ungkapnya.

Baca juga: Curi Ponsel di Angkot, Pria Ini Dihakimi Massa di Tempat

Nantinya, angkot yang difungsikan sebagai angkutan sekolah akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, angkot tersebut harus tepat waktu mengangkut siswa ke sekolahnya.

"Tentunya dengan fasilitas yang tepenuhi sehingga layak bagi siswa. Jaminan tepat waktu ke sekolah," ungkapnya.

Belum dipastikan berapa unit angkot yang akan difungsikan untuk angkutan kota. Sutiaji mengaku masih membutuhkan kajian lebih lanjut.

"Kalau berbasis telaah, nanti kami datangkan teman - teman ahli transportasi," jelasya.

Sementara itu, saat ini terdapat sekitar 2.000 unit angkot di Kota Malang untuk semua trayek. Namun yang masih aktif beroperasi sekitar 65 persen hingga 70 persen.

Sedangkan angkutan sekolah yang dimiliki Kota Malang saat ini berupa enam unit bus dan 12 minibus.

Kompas TV Di tengah banyaknya pemudik yang menggunakan bus dan kendaraan pribadi untuk mudik, ternyata ada juga pemudik yang memanfaatkan angkot untuk mudik lebaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com