Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Gabung Golkar, TGB Akan Diundang Jadi Khatib Shalat Jumat di Purwakarta

Kompas.com - 21/12/2018, 18:13 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi resmi bergabung dengan Partai Golkar.

Kehadiran pria yang bergelar Tuan Guru Bajang (TGB) itu di Partai Golkar disambut positif oleh Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

“Selamat datang untuk Pak TGB di Partai Golkar,” kata Dedi di Bandung, Jumat (21/12/2018).

Dedi meyakini TGB sebagai kader baru akan sejalan dengan ideologi Partai Golkar yang mengedepankan karya dan kekaryaan.

“Partai Golkar sangat sesuai dengan langkah Pak TGB yang selama ini mengedepankan kinerja,” katanya.

Selain itu, Dedi meyakini bahwa kehadiran TGB bisa menjadi amunisi baru bagi Partai Golkar. Sebab, hingga saat ini nama seorang TGB merupakan sosok yang memiliki basis massa yang solid di NTB dan sekitarnya. Karena itu, dia berharap semangat kader di wilayah tersebut kian bertambah dengan kehadiran TGB.

“Beliau mantan gubernur, beliau juga ulama besar. Profil beliau sangat menunjang dalam rangka kerja-kerja politik dan kerja ideologi. Suara Jokowi dan Golkar di wilayah itu saya yakin akan bertambah,” bebernya.

Baca juga: Pengamat Nilai Beri 2 Jabatan di Partai Cara Golkar Ikat TGB

Dalam rangka menjalin komunikasi dengan TGB, Dedi mengaku segera menyiapkan langkah strategis. Caranya, dia akan mengundang ulama tersebut ke Tajug Gede, Cilodong, Purwakarta, sebagai khatib shalat Jumat.

Menurut mantan bupati Purwakarta itu, kapasitas keilmuan TGB akan dimanfaatkan untuk kemajuan umat di Purwakarta.

“Nanti kita undang beliau untuk berceramah dan menjadi khatib shalat Jumat. Insya Allah, Januari tahun depan,” kata Dedi.

Baca juga: Pengamat: Golkar Beruntung, TGB Bisa Memperkuat Suara Partai di NTB

Selain TGB, sebagai ketua DKM, Dedi juga bermaksud mengundang Kiai Musofa Bisri dan Budayawan Cak Nun. Kedua tokoh tersebut, kata Dedi, dapat mengisi khazanah kebangsaan dan religiusitas Islam sekaligus.

“Intinya begini, bangsa ini memiliki banyak tokoh yang berpengetahuan luas. Gus Mus dan Cak Nun juga kita undang. Jadi, pemahaman masyarakat tentang kebangsaan dan religi bisa dipenuhi sekaligus,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com