Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Risma di Korea Utara: Rumah Sakit dan Sekolahnya Bagus-bagus, tapi...

Kompas.com - 11/12/2018, 14:21 WIB
Ghinan Salman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.comWali Kota Surabaya Tri Rismaharini menceritakan pengalamannya ketika berada di Korea Utara selama tiga hari di negara pimpinan Kim Jong-un itu.

Menurut Risma, ada beberapa hal yang bisa dipetik dari kunjungannya ke negara Republik Rakyat Demokratik Korea itu.

Sebagai Presiden UCLG-ASPAC, Risma juga mempelajari perkembangan kota di Korea Utara itu, seperti Kota Pyongyang yang menjadi kota terbesar dan ibu kota negara tersebut.

Di sana, Risma disambut Wakil Presidium Supreme People's Assembly Kim Yong Nam, dan diajak melihat rumah sakit dan sekolah.

Baca juga: Risma Kunjungi Korut dan China Selama Sepekan, Apa yang Dilakukan?

"Kita pertama ke Kota Pyongyang melihat rumah sakit dan sekolah. Bagus-bagus sekolah di sana," kata Risma, belum lama ini.

Risma juga mengaku berkunjung ke Kota Pyongsong, Provinsi Pyongan Selatan. Sama dengan di Pyongyang, fasilitas publik di Pyongsong menurut Risma juga bagus.

"Mereka juga peralatannya lengkap. Jadi kalau untuk pendidikan dan kesehatan yang mendasar itu bagus," imbuhnya.

Tak hanya itu, Risma juga mengapresiasi etos kerja masyarakat Korea Utara. Terutama untuk bertahan hidup dalam kondisi yang serba terbatas.

Baca juga: Komentar Risma Setelah Surabaya Raih Guangzhou International Award 2018

Bahkan Risma menyebut, harga diri adalah segalanya bagi orang Korea Utara. Mereka tidak akan menukar kehormatan mereka dengan selembar roti sekalipun.

"Mereka survive dengan kondisi seperti itu (serba terbatas). Nasionalisme mereka tinggi sekali. Ada yang ngomong gini, 'Kami tidak mau kehormatan kami ditukar dengan roti'," sambung Risma.

kekurangan Korea Utara

Tetapi, di luar kelebihan yang dimiliki Korea Utara, Risma juga mendapatkan beberapa kekurangan di negara tersebut.

Seperti akses jalan yang perlu dibenahi karena banyaknya jalan bergeronjal. Selain itu, akses telekomunikasi dan informasi juga sulit digunakan.

Baca juga: Surabaya Dinobatkan Jadi Kota Toleran, Ini Komentar Risma

Risma pun mengaku kesulitan saat menggarap tugas-tugasnya sebagai Wali Kota Surabaya di negara tersebut.

"Aku engak bisa komunikasi karena memang telepon enggak bisa digunakan. Jadi aku harus turun cari wi-fi di lobi. Keluar dari lobi sudah enggak bisa," cerita Risma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com