Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Luncurkan Jabar Saber Hoaks

Kompas.com - 07/12/2018, 15:53 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan tim Jabar Sapu Bersih (Saber) Hoaks di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (7/12/2018).

Secara singkat, tim di bawah naungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemprov Jabar itu bertugas untuk memverifikasi segala bentuk informasi yang meresahkan masyarakat, khususnya di ranah digital.

Unit kerja itu juga dibentuk untuk meningkatkan literasi digital serta sikap kritis masyarakat terhadap keberadaan berita bohong.

Dalam pemaparannya, Ridwan sempat menceritakan ragam dampak dari penyebaran hoaks. Dari mulai asal muasal perang dunia ke dua, hingga kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang sempat membuat geger masyarakat Indonesia.

Baca juga: KPU Perkuat Keamanan IT Pemilu untuk Bantah Hoaks Manipulasi Hasil hingga Hacker

"Itu cerita hoaks sepanjang sejarah termasuk Indonesia hari ini. Ada ibu-ibu mengaku dipukul di (Bandara) Husein Sastranegara. Heboh se-Indonesia, dari receh sampai elit habis energinya membahas itu. Sebagai gubernur yang mantan wali kota dibully saya, Danlanud dimarahi oleh KSAU kenapa di kompleks militer bisa kecolongan. Semua kena korban, ternyata hoaks. Ini yang menjadi atensi kita, bagaimana yang ribu-ribu lain yang tak viral seperti ini," papar Emil, sapaan akrabnya.

Emil mengatakan, dari data kepolisian, sekitar 5.700 berita bohong diproduksi sepanjang tahun lalu. Menurut dia, munculnya hoaks membuat masyarakat tak produktif.

Sebab, waktu masyarakat terbuang percuma hanya untuk mengecek kebenaran berita tersebut.

"Jadi, kami ingin masyarakat produktif. Kalau kita tiap hari waktu kita habis hanya untuk memastikan benar atau tidak, jadi kerugiannya, satu waktu yang seharusnya dipakai hal positif habis membahas hal bohong," tutur dia.

Ia menuturkan, Jabar Saber Hoaks hadir untuk mencerahkan masyarakat terhadap informasi sumir di ranah digital.

Baca juga: Jubir Jokowi-Ma’ruf Amin: Tak Mungkin Ahmad Basarah Bicara Hoaks

"Jadi, menurut saya, ini sangat penting karena orang Indonesia adalah masyarakat yang tak suka membaca, tak suka menulis, sukanya ngobrol. Medsos itu teknologi ngobrol makanya laku untuk masyarakat Indonesia. Kultur Indonesia yang malas membaca dan malas menulis, itu bermuara pada informasi terlalu cepat, verifikasi terlalu lambat," papar Emil.

Sehingga, sambung Emil, Jabar Saber Hoaks adalah yang pertama memverifikasi berita. Tim juga akan rutin tiap minggu akan proaktif mengumumkan ragam berita hoaks yang beredar di masyarakat.

"Bisa diminta, bisa tidak diminta. Nanti dalam hitungan menit, jam, itu berita hoaks atau bukan, foto itu bohong atau tidak," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com