Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Raya Indrokilo, Konservasi Tumbuhan dan Hiburan Rakyat di Boyolali

Kompas.com - 07/12/2018, 10:30 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Indrokilo merupakan nama kebun raya di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kebun raya ini terletak di Gunungsari, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo.

Kebun Raya Indrokilo dibangun di atas tanah seluas 8,9 hektar yang merupakan eks tanah kas. Pembangunan Kebun Raya Indrokilo sebagai lokasi konservasi tumbuhan sekaligus hiburan rakyat.

Tumbuhan hutan hujan dataran rendah Jawa bagian Timur menjadi koleksi Kebun Raya Indrokilo. Ada sekitar 4.000 jenis tumbuhan yang ditanam di Kebun Raya Indrokilo.

Sampai saat ini pengerjaan Kebun Raya Indrokilo masih terus berjalan. Meski demikian, kebun raya ini sudah dikunjungi banyak wisatawan. Mereka tak sekadar untuk berekreasi, namun juga belajar tentang konservasi tumbuhan koleksi kebun raya tersebut.

Baca juga: Serasa di Luar Negeri, Boyolali Kini Punya 3 Ikon Dunia

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Boyolali Totok Eko Yudi Priatmo mengatakan, pembangunan Kebun Raya Indrokilo merupakan kerja sama antara Pemkab Boyolali dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Proses pembangunan telah dimulai pada tahun 2016.

Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan kebun raya tersebut mencapai sekitar Rp 50 miliar.

Pembangunan kebun raya tahap pertama meliputi jalan utama, gerbang utama, kantor pengelola, bendung (embung), pagar, jaringan listrik dan penerangan.

Kemudian pembangunan tahap kedua tahun 2017 meliputi taman labirin, penyempurnaan jalan, rumah kaca, tourism information center, air terjun niagara, ipal, jalan lingkungan kantor, gedung serba guna, instalasi air bersih, lahan parkir dan jalan masuk kebun raya dan lainnya.

Baca juga: Polemik Tampang Boyolali yang Berakhir di Tangan Bawaslu

"Tahun ini 2018 kita masih ada beberapa yang diperbaiki. Seperti gazebo, area outbond, fitur lukisan kolam, jaringan Internet, patung sosro birowo, dan rumah kaca anggrek," katanya, Rabu (5/12/2018).

Progres pembangunan Kebun Raya Indrokilo saat ini telah mencapai 90 persen. Ditargetkan pembangunan kebun raya selesai pada awal tahun 2019. Sehingga pada Maret 2019 sudah dapat di-launching.

"Kami sudah mempersiapkan untuk peluncuran (Kebun Raya Indrokilo) dan sudah disetujui oleh LIPI diperkirakan awal tahun 2019. Nantinya tetap masih ada penyempurnaan-penyempurnaan," ungkapnya.

Bangunan artistik

Kebun Raya Indrokilo juga dilengkapi dengan bangunan artistik seperti patung Sasra Birawa yang merupakan pusaka milik Mahesa Jenar setinggi 17 meter. Patung ini masih dikerjakan. Nantinya patung ini sebagai spot selfie para pengunjung.

Disamping itu, ada bangunan gerbang pintu masuk utama yang terinspirasi dari Chiang Kai Shek Memorial Hall di Taiwan dan jembatan yang fotogenik.

Baca juga: Kementerian PUPR akan Bangun 3 hingga 5 Kebun Raya Per Tahun

Pengelola Kebun Raya Indrokilo Yunus Puratmoko menambahkan, semua tanaman yang ada di kebun raya semuanya terdokumentasi. Pihaknya mencari bibit tanaman yang umurnya telah mencapai ketinggian maksimal 1 meter.

"Jadi, tanaman yang mengoleksi itu siapa, kapan diambil, dari mana, kemudian namanya apa. Kita standarnya nama latin (sehingga seluruh dunia tahu) tanam yang ditanam itu apa namanya. Setiap tanaman di kebun raya ada nama latinnya nanti," imbuh dia.

Yunus mengaku telah mengambil tanaman koleksi kebun raya dari berbagai wilayah di Hutan Telawah Juwangi Boyolali, Lereng Gunung Merbabu, Karanganyar, Wonogiri, Magelang dan lainnya.

"Tanaman yang asli dari Boyolali ada sekitar 1.500 tanaman, kita mulai 2016 sudah eksplorasi. Karena tematiknya Jawa bagian Timur, maka kita akan mengambil tanaman dari Jawa bagian Timur seperti Magetan, Madiun sampai Jatim," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com