Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Solusi untuk Sungai Citarum yang Dipaparkan Ridwan Kamil di Depan Menteri Luhut

Kompas.com - 05/12/2018, 13:29 WIB
Dendi Ramdhani,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan sejumlah solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah di Sungai Citarum.

Hal itu dipaparkannya saat hadir dalam rapat terbuka membahas masalah Citarum bersama Menkomaritim Luhut Binsar Pandjaitan di Sektor 8 Citarum, Jalan Cicukang, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (5/12/2018).

Untuk persoalan sampah, pria yang akrab disapa Emil akan memasang insenerator untuk mengurai sampah di 50 titik.

"Insenerator ini bukan untuk permanen. Pada saat kulturnya sudah terbentuk fasilitas insenerator bisa hilang. Maka di 2019 sudah saya anggarkan 50 titik. Perintah saya, Dansektor tolong cari 50 titik itu di mana dan upayakan lahannya jangan di lahan masyarakat, lahan di BBWS saja, kami koordinasi dengan Menteri PUPR, satu diskresi selesai," tutur Emil.

Baca juga: Soal Citarum, Ridwan Kamil Minta Seluruh Elemen Kompak

Terkait masalah pengerukan sedimentasi, dia telah memesan eskavator buatan PT Pindad. Dia meminta agar para komandan sektor mengawasi kegiatan pengerukan dan menyimpan hasil pengerukan di bantaran sungai.

"Untuk sedimen, sudah saya anggarkan minimal 10 eskavator buatan Pindad lebih canggih, lebih gesit, sedang saya pesan duluan walau belum ada duitnya. Arahan saya buang sedimennya ke bantaran saja dulu. Kalau bapak butuh lahan super besar untuk membuang tanahnya saya butuh waktu mencari, selama enam bulan itu saja dulu," paparnya.

Baca juga: Tahun Depan, Ridwan Kamil Gagas Program Jamu

Adapun untuk masalah banjir, ia akan membuat kolam retensi sebagai tempat parkir air. Untuk proyek itu, dia mengajukan anggaran sekitar Rp 200 miliar. Dia meminta, BBWS berkoordinasi dengan Pemprov Jabar soal penentuan titiknya.

"Saya sudah minta anggaran Rp 200 miliar tapi saya lihat diterjemahkan oleh BBWS menjadi tujuh lokasi. Nah sebelum memutuskan lokasi saya rapat dulu supaya anggaran Rp 200 miliar yang susah saya minta ini betul-betul efektif di titik yang paling krusial," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com