KOMPAS.com - Jasad Fatir (15) ditemukan mengapung di sungai Dusun Kampungberu, Desa Bontoparang, pada hari Minggu (2/12/2018).
Hasil otopsi menemukan sejumlah luka di tubuh bocah gembala kerbau tersebut. Polisi memastikan korban dibunuh dengan cara sadis oleh pelaku.
Selang satu hari, polisi meringkus AS alias Pello (20), rekan korban. Pello merasa sakit hati atas perkataan korban dan akhirnya menghabisi korban dengan badik dan parang.
Berikut ini fakta yang terungkap:
Kedua kerabatnya tersebut merasa resah karena Fatir tak kunjung pulang usai menggembala kerbau sejak hari Sabtu (1/12/2018).
"Belum pulang dari kemarin jadi mulai tadi malam kami lakukan pencarian tetapi cuma kerbaunya saja yang kami dapat" kata Sangkala.
Baca Juga: Bocah Gembala Kerbau yang Ditemukan di Sungai Dibunuh Rekannya Sendiri
Warga Desa Bontoparang pun heboh. Fatir "si penggembala kerbau" tewas mengapung di sungai. Polisi segera tiba di lokasi untuk menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Korban adalah seorang anak laki laki dan ditemukan luka tak beraturan pada bagian wajah sehingga kami mengintensifkan penyelidikan" kata AKBP Gany Alamsyah Hatta, Kapolres Takalar yang berhasil dikonfirmasi pada pukul 20.00 Wita, Minggu (2/12/2018).
Jasad korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padjonga Daeng Ngalle.
Baca Juga: Hilang Semalaman, Bocah Gembala Kerbau Ditemukan Tewas
Setelah dievakuasi di RSUD Padjoga Daeng Ngalle, polisi membawa jasad Fatir ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar untuk menjalani otopsi.
"Setelah kami lakukan oleh TKP (tempat kejadian perkara) dan mengamankan beberapa barang bukti berupa pakaian korban maka kami selanjutnya mengevakausi korban ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi dan penyebab tewasnya korban masih dalam penyelidikan" kata Gany Alamsyah.
Hasil otopsi menunjukkan, Fatir dibunuh dengan cara sadis.