Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan 5 Lantai Milik Ponpes Al Azhar Ambruk, Ini Kata Pengasuh

Kompas.com - 28/11/2018, 15:04 WIB
Hamzah Arfah,
Khairina

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Bangunan lima lantai milik Pondok Pesantren (Ponpes) Al Azhar di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, ambruk pada Selasa (27/11/2018) malam.

Musibah ini tidak sampai menyebabkan korban jiwa lantaran semua santri perempuan atau santriwati yang biasa menuntut ilmu di tempat tersebut sedang tidak berada di tempat.

Setelah sempat tidak berkenan memberikan komentar kepada awak media, KH Imam Buchori selaku pengasuh Ponpes Al Azhar, akhirnya buka suara terkait kejadian tersebut.

Dia menyatakan, siap bertanggung jawab penuh terhadap 2 bangunan milik warga yang tertimbun reruntuhan bangunan ponpes.

"Ini kan musibah dari Allah SWT. Alhamdulillah dengan izin Allah, tidak sampai ada korban. Soal ganti rugi, sudah pasti, kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan," ujar Imam, Rabu (28/11/2018).

Baca juga: Kapolda dan Ketua MUI Jatim Tinjau Ponpes Al-Azhar yang Ambruk

Ambruknya bangunan lima lantai milik Ponpes Al Azhar, mengenai dua bangunan lain milik warga, yakni, satu rumah milik Ridwan serta satu gudang penyimpanan barang milik Muhammad Solik, yang memang terletak di dekat bangunan Ponpes.

Adapun menurut salah seorang pengurus Ponpes Al Azhar Syuaib, bangunan yang ambruk tersebut merupakan tempat menuntut ilmu bagi santriwati yang ingin menghafal Al Quran.

Selama ini, ada 107 santriwati, yang menuntut ilmu di bangunan yang terletak di lahan seluas 10x20 meter persegi tersebut.

"Kebetulan dan atas izin dari Allah tentunya, siang hari sebelum kejadian memang para santriwati itu semuanya ikut acara pengajian yang ada di Ponpes Al Azhar di Menganti," ucap Syuaib.

Sehingga, dalam bangunan tersebut hanya menyisakan para santri putra yang sedang membantu tukang untuk pengerjaan bangunan.

Namun, tidak sampai merenggut korban jiwa, lantaran kejadian ambruknya bangunan terjadi pada malam hari, sementara pekerjaan biasa diselesaikan hanya sampai sore.

"Pertama kali kami buka tiga tahun lalu, dengan pembangunan kami lakukan secara bertahap. Tidak menggandeng kontraktor atau PT lain, hanya beberapa tukang dibantu santri (laki-laki) dengan sukarela secara bergantian," kata Syuaib.

Baca juga: Bangunan Ponpes Al-Azhar yang Ambruk Juga Menimpa Gudang Milik Warga

Setiap harinya, masih kata Syuaib, ada 7 orang tukang yang bekerja di bangunan ponpes dan mereka biasa dibantu oleh para santri sebanyak 10-15 orang setiap hari.

Para santri tersebut membantu secara bergantian dan menyesuaikan dengan jadwal serta instruksi dari pimpinan ponpes.

"Tidak ada korban jiwa. Karena kejadian itu kan malam (ambruknya bangunan), sementara para santri dan tukang biasanya menyelesaikan pekerjaan setiap harinya itu sore," tutur dia.

Syuaib juga menjelaskan, bangunan ponpes yang ambruk memang sengaja diperuntukkan bagi santriwati. Sementara santri laki-laki, di tempatkan di bangunan ponpes yang berada di Desa Boteng, Kecamatan Menganti, Gresik, dengan jumlah santri yang juga mencapai sekitar 100-an orang.

"Tapi karena musibah ini, sementara tempat menuntut ilmu bagi santri dan santriwati semuanya kami tempatkan di Boteng, Menganti. Meski untuk sehari-hari, antara santri dan santriwati bakal tetap dibatasi, tidak bercampur jadi satu," pungkasnya.

Kompas TV Rumah milik warga di Kelurahan Pasawahan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung ambruk akibat pergerakan tanah. Pergeseran tanah terjadi akibat benturan air dan menyebabkan bangunan rumah yang retak tergerus dan roboh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com