Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dua Ibu Melahirkan di Tenda Pengungsian Gempa Mamasa...

Kompas.com - 21/11/2018, 10:56 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com - Di tengah suasana duka akibat gempa yang terus berlangsung di Mamasa, Sulawesi Barat, dua bayi terlahir dengan selamat di bawah tenda pengungsian warga. 

Dua bayi tersebut yakni Novianti, anak dari Datu Ewanan (40), yang lahir pada Senin (19/11/2018). Bayi lain yakni Gempita Tendanatali Poli, anak dari Iska, yang lahir pada pekan lalu. 

Datu Ewanan, pengungsi asal Dusun Nekke, Desa Taupe, Mamasa, terpaksa dievakuasi dari tenda pengungsian ke tenda Puskesmas Mamasa untuk melahirkan bayinya, Senin kemarin.

Tenda Puskesmas Mamasa berada di halaman kantor Puskesmas Mamasa. Datu pun melahirkan bayi perempuannya dengan selamat. 

Baca juga: Ibu Berjuang Melahirkan di Pengungsian, Bayi Diberi Nama “Gempita Tendanatali Poli”

Datu mengaku lega dapat melahirkan dengan proses persalinan normal meski kehamilannya berlangsung stres lantaran kampung halamannya terus diguncang gempa.

“Senang dan lega akhirnya bayi saya bisa lahir selamat di pengungsian,” tutur Datu, yang masih menjalani tahap pemulihan usaimelahirkan.

Bidan Puskesmas Mamasa Darmawaty mengatakan, Datu melahirkan secara normal pukul 07.00 waktu setempat pada Senin. Bayi Datu yang diberi nama Novianti memiliki bobot 2,5 kilogram dengan panjang 49 centimeter. 

“Pasiennya melahirkan secara normal, berat badan anaknya juga normal,” jelas Darmawaty. 

Sejak gempa melanda Mamasa sejak dua pekan terakhir, pihak Dinas Kesehatan Mamasa telah menyediakan pelayanan bersalin sementara di dalam tenda darurat. 

Baca juga: 2 Ibu Korban Bencana Sulteng Melahirkan di Atas KRI Saat Menuju Makassar

Hal itu dilakukan lantaran pegawai dan pasien rumah sakit takut melaksanakan pelayanan kesehatan di dalam gedung rumah sakit, karena gempa susulan masih terus mengguncang Mamasa baik siang maupun malam.

Melawan maut

Seperti diberitakan sebelumnya, pada pekan lalu, Iska, seorang pengungsi lainnya, juga berhasil melahirkan di tenda pengungsian di Kecamatan Rantebulahan Timur.

Setelah sempat berjuang melawan maut di bawah tenda pengungsian, Iska akhirnya melahirkan seorang bayi perempuan cantik dengan bobot 3,1 kg secara normal.

Karena terlahir di tenda pengungsian saat wargga tengah stres diguncang gempa, orang tua bayi sepakat memberinya nama Gempita Tendanatali Poli.

Baca juga: Kisah Anita Melahirkan Bayinya Sesaat Sebelum Gempa dan Tsunami Palu

Iska, yang sempat dirujuk dari tenda pengungsian ke tenda rumah sakit tampak lega dan sumringah setelah berhasil melahirkan bayinya dengan susah payah di tempat pengungsian.

“Puji Tuhan, senang dan bangga bisa melahirkan anak saya di pengungsian meski awalnya sempat kesulitan,” jelasnya.  

Baik bayi Novianti maupun bayi Gempita Tendanatali Poli kini masih dirawat di tenda pengungsian. Iska dan Datu Ewanan berharap putri mereka kelak tumbuh sehat menjadi anak yang membanggakan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com