Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tragedi Lion Air, Faiz Bilang Ingin Istirahat dan Pulang ke Lombok

Kompas.com - 31/10/2018, 07:53 WIB
Fitri Rachmawati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kabar duka terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018) lalu juga datang dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Salah seorang korban yang tercatat dalam manifest pesawat atas nama Faiz Saleh Harharah (44) adalah warga kelahiran Kampung Melayu, Ampenan, Kota Mataram.

Meskipun sejak meninggalkan tanah kelahirannya korban lebih banyak menetap di Pangkal Pinang dan Jakarta, namun keluarga dan rekan-rekan korban merasa sangat terpukul dan kehilangan.

Keluarga korban Faiz, Anwar Salim Harharah yang merupakan supupu Faiz, masih merasa kehilangan atas kabar duka itu.

“Saya awalnya tak percaya. Saya pikir tidak mungkin saudara saya Faiz disebut-sebut sebagai salah satu dari ratusan penumpang yang kecelakaan. Tapi begitu dikabari dan dikirimi gambar SIM (Surat Ijin Mengemudi) foto Faiz terlihat, lemas saya, langsung tak percaya,” kata Anwar pada Kompas.com di kediamannya di Lingkungan Bangsal, Kampung Melayu, Ampenan, Kota Mataram, Selasa (30/10/2018).

Baca juga: Keluarga Masih Berharap Korban Lion Air JT 610 Wahyu Susilo Selamat

Anwar mengaku mendapat kabar duka itu dari temannya di Surabaya yang menelepon sesaat setelah kecelakaan itu.

"Langsung saya shock, keluarga belum tahu. Ada di televisi fotonya di SIM, saya tanya keluarga di Jakarta tak ada yang angkat telepon. Mereka bahkan banyak tidak tahu ada kejadian itu. Mereka tak sempat (menelepon). Kita yang justru lebih dulu tahu di Lombok,” katanya.

Anwar mengatakan, Faiz adalah anak asli Lombok, lahir di Lombok dan menghabiskan masa kecilnya hingga SMA di Lombok. Ia pindah ke Jakarta untuk kuliah hingga bekerja sebagai kepala BPJS di Pangkal Pinang.

“Dulu dia SD, SMP, SMAK di sini dan kuliah di Jakarta dan bekerja di Pangkal Pinang. Setiap jumat dia bolak-balik Pangkal Pinang-Jakarta menemui Istri dan anak-anaknya yang menetap di Jakarta. Selalu begitu. Tiga hari di Jakarta, Senin balik ke Pangkal Pinang,” kata Anwar.

Duka kemudian menyelimuti perasaan Anwar dan keluarga besarnya. Senin itu ternyata hari terakhir bagi Faiz kembali ke Pangkal Pinang meninggalkan keluarganya di Jakarta untuk menjalani rutinitas sebagai kepala BPJS.

“Mana bisa kita percaya ini. Kawan-kawan baiknya, kawan-kawan kecil dan sekolahnya kumpul di sini tadi malam, nangis mereka di sini. Tak percaya akan kenyataan sedih ini. Dia sangat akrab dengan kawan-kawannya,” ungkapnya.

Ingin pulang ke Lombok

Anwar, saudara sepupu Faiz, mengaku terakhir kali bertemu Faiz saat korban berlibur ke Lombok bersama keluarganya beberapa bulan lalu.

Pekan lalu, korban bahkan sempat menelepon berkomunikasi dengannya, mengungkapkan keingiananya untuk istirahat dari pekerjaannya sebagai kepala BPJS Pangkal Pinang dan pulang ke kampung halamannya di Lombok.

Faiz dan keluarganya bahkan telah membeli rumah di Desa Sesela untuk mewujudkan keingianannya kembali pulang ke kampung kelahirannya, mengingat rumah lamanya sudah lama dijual.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com