Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miskomunikasi, Ijazah Dua Anak Kurang Mampu di SMK 1 Nglipar Tertahan

Kompas.com - 19/10/2018, 06:35 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Supartilah, warga dusun Kaligede, Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, jadi potret susahnya masyarakat kurang mampu keluar dari jeratan kemiskinan melalui pendidikan. 

Supartilah yang mempunya dua anak, keduanya sama-sama bersekolah di SMK 1 Nglipar, Gunungkidul, Yogyakarta. 

Anak sulungnya Arsinta Diah Putriana lulus tahun 2013 masih ada tanggungan Rp 900 ribu sehingga dia tidak bisa mengambil ijazahnya. 

Anak kedua yakni Anang Rizki Ahmaji lulus tahun 2015 dan masih ada tanggungan Rp 2 juta sehingga ia tidak bisa mengambil ijazahnya. 

Arsinta sebelumnya bisa bekerja di sebuah perusahaan di Jawa Barat karena melalui jalur prestasi. Kemudian setelah masa kontraknya habis, anak ini harus mendaftar di sebuah hotel di Yogyakarta dengan ijazah SMP. 

Baca juga: Sekolah dan Dinas Pendidikan Dilarang Tahan Ijazah, Ini Alasannya

Sementara putra keduanya terpaksa menganggur. 

"Saat ada pembukaan pamong desa, dia (anak kedua) tidak bisa mendaftar karena tidak bisa menunjukkan ijazah."Saat bekerja memang ada hasil yang dikirimkan, tetapi saat itu saya harus operasi cesar anak terakhir (ke-8), sementara anak saya yang lain masuk TK, SD, SMP, dan SMK. Jadi uangnya saya gunakan untuk yang lain," ucapnya

Memang dengan anak yang berjumlah 8 orang, karena suaminya Widodo Mulyo bekerja serabutan, dan dirinya sebagai ibu rumah tangga yang kadang juga bekerja serabutan hasilnya tidak seberapa. Keluarga ini pun saat ini menumpang rumah milik salah satu saudaranya.

Dengan berlinang air mata, dia menceritakan, usaha agar anaknya bisa mendapatkan fotokopi ijazah putranya dengan legalisir. Untuk memperoleh dokumen itu untuk keperluan melamar kerja diminta agar melunasi sesuai besaran tunggakan.

Akan tetapi dia hanya membawa uang kurang lebih Rp 255 ribu, uang tersebut sebagian diberikan ke pada pihak sekolah agar dirinya mendapat fotokopi ijazah legalisir.

Baca juga: Kos-kosan Terbakar, Sejumlah Ijazah Mahasiswa Tak Terselamatkan

Anak kedua Supartilah, Anang Rizki Ahmaji mengaku dirinya pernah ditolak dua kali karena tidak mempunyai ijazah SMK.

"Harapannya ijazah dapat segera diambil karena untuk mencari pekerjaan, karena dulu pernah ditolak 2 kali karena tidak punya ijazah SMK," ucapnya. 

Miskomunikasi

Saat dikonfirmasi, Wakil Kepala Humas SMKN 1 Nglipar, Nuriyah Subandini menyampaikan, ada masalah komunikasi antara sekolah dan wali murid.

Sebab, sejak beberapa tahun lalu pihak sekolah sudah membebaskan uang untuk pengambilan ijazah bagi yang tidak mampu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com