KOMPAS.com - Wilayah di Kabupaten Aceh Singkil yang terkena banjir dan longsor semakin meluas. Setidaknya ada 8 kecamatan yang terendam banjir dan diterjang longsor.
Selain itu, sejumlah jalan lintas utama juga terputus karena tertutup longsor dan memutus roda perekonomian warga setempat.
Ratusan rumah milik warga pun rusak setelah diterjang banjir.
Berikut sejumlah fakta di balik bencana banjir dan longsor di Aceh.
Pada hari Minggu (14/10/20180), banjir di Kabupaten Aceh Singkil meluas hingga menggenangi delapan kecamatan.
Delapan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Suro, Singkohor, Kota Baharu, Simpang Kanan, Gunung Meriah, Singkil Utara, Danau Paris, dan Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil.
“Saat ini, kondisi banjir terparah itu di Kecamatan Singkil. Air dari kecamatan lainnya mulai bergeser ke Singkil,” kata petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Aceh Singkil, Rosiana Kusuma Wardani.
Rosiana menjelaskan, hari Minggu siang, (14/10/2018), banjir juga telah menggenangi badan jalan lintas Kecamatan Singkil ke Kecamatan Rimo, tepatnya di Desa Ujong Bawang. Banjir juga merendam ratusan rumah, sekolah dan fasilitas umum lainnya, kata Rosiana.
Baca Juga: Meluas, Banjir Rendam Delapan Kecamatan di Aceh Singkil
Sejumlah titik lokasi longsor terpantau di sejumlah lokasti, salah satunya ada di Desa Situbuh-tubuh, Kecamatan Danau Paris. Satu unit rumah penduduk hancur tertimbun longsor.
Selain itu, jalan penghubung antara Desa Lae Sipola, Kecamatan Singkohor, Aceh Singkil, menuju Kota Subulussalam, Provinsi Aceh juga retak. Sehingga tak bisa dilalui oleh kendaraan berat.
Jalan lintas di Desa Butar menuju Desa Trans 26, di Kecamatan Kuta Baharu, Aceh Singkil, dilaporkan juga terputus.
Petugas terus melakukan pembersihan material longsor agar jalan dapat segera dilalui.
"Satu unit ekskavator telah dikerahkan dari dinas Bapedalda juga turun ke lokasi untuk membersihkan puing-puing kayu yang menutup badan jalan,” kata Rosi, saat dihubungi Kompas.com.
Baca Juga: Banjir dan Longsor, 3 Jalan Utama Terputus di Aceh Singkil