Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Madiun Larang Gunakan Roti untuk "Snack" Acara Pemerintah

Kompas.com - 04/10/2018, 21:12 WIB
Muhlis Al Alawi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Bupati Madiun, Ahmad Dawami melarang organisasi perangkat daerah (OPD) atau dinas menggunakan roti sebagai snack acara Pemkab Madiun.

Kebijakan larangan penggunaan roti unuk snack acara pemerintah untuk memberdayakan pangan lokal yang banyak dimiliki Kabupaten Madiun.

"Kalau roti kan bahannya gandum. Di Madiun tidak produksi gandum. Untuk memberdayakan pangan lokal, snack roti diganti makanan lokal seperti pisang rebus, kacang, ketela, atau keripik," ujar Bupati Madiun, Ahmad Dawami yang akrab disapa Kaji Mbing Kamis (4/10/2018).

Menurut Kaji Mbing, penggunaan makanan lokal sebagai snack acara pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi petani di Kabupaten Madiun.

Baca juga: Setiap Hari, Bupati Madiun Sawer Rp 3 Juta bagi Warga yang Hafal Lagu Garuda Pancasila

 

Apalagi 80 persen penduduk Kabupaten Madiun berprofesi sebagai petani.

"Kebijakan ini juga untuk memberikan semangat UKM produk pangan lokal berkreasi membuat makanan lokal khas Madiun," kata Kaji Mbing.

Tak hanya itu, makanan lokal yang ada di Kabupaten Madiun memiliki kandungan gizi yang banyak. Dengan demikian, selain murah, snack yang dihidangkan pun sehat untuk dikonsumsi.

Kebijakan tidak adanya roti dalam snack berlaku hingga tingkat pemerintahan di kecamatan.

Beberapa pegawai Pemkab Madiun yang dihubungi Kompas.com membenarkan larangan menggunakan roti sebagai snack acara pemerintah.

Baca juga: Lebih dari 5000 Pelajar Madiun Senam Goyang Dayung Ala Jokowi

 

"Sekarang semuanya diganti makanan khas Madiun. Tidak boleh lagi menggunakan roti," kata seorang pegawai yang mengikuti acara pengarahan Bupati Madiun terkait Renja dan Renstra di Kantor Bupati Madiun.

Pantuan Kompas.com, Kamis ( 4/10/2018), snack yang dihidangkan acara pengarahan Bupati Madiun dipenuhi makanan lokal. Makanan lokal yang disajikan yakni pisang, kacang rebus, ubi rebus, dan lemet. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com