Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anak Bangsa Membuat Obat Nyeri Pengganti Morfin

Kompas.com - 21/09/2018, 08:25 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Penggunaan morfin sebagai obat anti nyeri, terutama untuk pasien kanker, masih tinggi. Morfin dinilai efektif untuk menekan rasa sakit pada pasien.

Namun, dalam penggunaan yang terus menerus dan lama, dosis morfin akan bertambah. Hal ini membuat pasien lebih banyak tidur, sehingga kurang produktif.

"Morfin itu membuat tidur. Pasien jadi lebih sering di atas tempat tidur, tidak berkomunikasi, dan tidak banyak menjalankan aktivitas," ujar Deputi Kepala BATAN Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir (SATN) Hendig Winarno di Bandung, belum lama ini.

Handig menjelaskan, BATAN kemudian melakukan penelitian terapi paliatif atau pembebas rasa nyeri bagi pederita kanker yang sudah menyebar ke tulang.

Baca juga: BPJS Kesehatan Menunggak Bayar Rp 6 Miliar, RSUD Nunukan Terancam Kehabisan Obat

Penelitian yang melibatkan Kimia Farma ini menghasilkan sebuah produk yang diberi nama T Bone KeAF.

Bukti inovasi Kimia Farma dan PTRR BATAN tersebut diperkenalkan dalam pertemuan ilmiah tahunan Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia (PIT PKNI) Tahun 2018 di Kota Bandung.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma (Persero) Tbk Pujianto mengatakan, T Bone KaeF merupakan satu dari lima inovasi yang diciptakan antara pihaknya dengan Batan selama 10 tahun terakhir ini.

"Kimia Farma mengembangkan produk baru selalu bekerja sama dengan lembaga penelitian atau perguruan tinggi, salah satunya dengan BATAN," tutur Pujianto.

"Hingga sekarang sudah ada lima produk baru yang kita kerja sama kan dengan Batan. Hasilnya kita komersialisasi, salah satunya T Bone KaeF ini," tambahnya.

Harga produk ini sekitar Rp 3 juta. Harga ini jauh lebih murah dibanding penderita kanker menggunakan morfin untuk solusi terapi paliatif yang sudah menyebar ke tulang.

Baca juga: Peneliti Temukan Cara Kunyit Jadi Obat Kanker

"Kalau morfin kan sering dikasih, murah jumlahnya banyak. Itu sama saja. Ini (T Bone KaeF) sekali harganya lumayan tapi lebih efektif khasiatnya dan aman karena tidak membuat ketergantungan," kata dia.

Menurut dia, saat ini sudah ada empat rumah sakit di Indonesia yakni tiga rumah sakit di Jakarta dan satu rumah sakit di Bandung yang sudah menggunakan T Bone Kaef untuk pembebas rasa nyeri pasien kanker.

Bahan Dasar

Deputi Kepala BATAN Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir (SATN) Hendig Winarno mengatakan, T Bone KaeF berbahan dasar Samarium 153 (Samarium-Ethylene Dlamine Tetra Methylene Phosphonic Acid).

Bahan dasar itu bisa digunakan untuk pengganti untuk morfin kepada penderita kanker yang sudah menyebar ke tulang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com