Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2018, 19:09 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Petugas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (BB-TNKS) bekerjasama dengan Polres Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meringkus penjual dan pemburu harimau sumatera, Rabu (5/9/2018).

Pelaku bernama Heri alias Ujang, diringkus di Jalan Lintas Bengkulu-Padang tepatnya di Desa Bunga Tanjung.

Penangkapan ini dibenarkan Kepala Balai Besar TNKS Tamen Sitorus melalui Kepala SP TNKS Wilayah 6 Bengkulu, M Zainudin.

"Iya operasi bersama antara tim PHSKS TNKS, FFI, dengan Polres Mukomuko. Pelaku diringkus sekitar pukul 15.30 WIB dan diserahkan di polres," kata Zainudin.

Baca juga: Muncul di Permukiman, Seekor Harimau Ditembak dengan Bius

Bersama pelaku ikut diamankan barang bukti 1 lembar kulit harimau sumatera panjang 135 cm, tulang seberat 4 kg.

Menurut informasi, pelaku masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 3 tahun dalam kasus perburuan dan penjual kulit harimau.

Sementara itu, langkah petugas BB-TNKS dan Polres Mukomuko mendapatkan apresiasi dari sejumlah lembaga pemerhati dan peduli harimau sumatera.

Direktur Lingkar Institute, Iswadi mengapresiasi langkah polisi dan BB-TNKS. Ia sebutkan, penegakkan hukum sangat diperlukan untuk melindungi harimau sumatera yang terancam punah.

"Perburuan dan penjualan kulit, tulang harimau sumatera sangat tinggi. Kami mengapresiasi kerja polisi dan TNKS," sebutnya.

Selama ini, Lembaga Lingkar Institute, TNKS, polisi, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) cukup getol mengampanyekan pada publik untuk memerangi perburuan dan penjualan tubuh harimau sumatera.

Kompas TV Petugas gabungan BBKSDA Riau berupaya melakukan penangkapan terhadap harimau Sumatera.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com