Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditipu Penyalur, 11 TKI Kabur Jalan Kaki 3 Hari 3 Malam ke Entikong

Kompas.com - 29/08/2018, 19:12 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Sebanyak 11 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Aceh melarikan diri dari tempat kerjanya di perkebunan sawit di daerah Miri, Sarawak, Malaysia.

Mereka sempat terlantar di Entikong, Kabupaten Sanggau, saat pelarian. Namun akhirnya bisa dipulangkan ke daerah asalnya, Selasa (29/8/2018).

Warga yang berasal dari daerah Langsa dan Meulaboh ini menjadi korban penipuan agen penyalur tenaga kerja tidak resmi.

Mereka berangkat ke Miri, Malaysia dan bekerja di sebuah perusahaan perkebunan dengan perantara agen penyalur berinisial H sekitar sebulan lalu.

Baca juga: Cerita Pencarian TKI di Yordania Setelah Hilang 13 Tahun

Belasan pria ini dijanjikan bekerja dengan gaji 4.000 ringgit per bulan. Namun setibanya di Malaysia, mereka hanya digaji 55 ringgit per hari dengan sejumlah potongan.

Merasa tidak sesuai janji, mereka lantas pulang ke Indonesia.

Namun kepulangan mereka tidak difasilitasi pihak perusahaan maupun agen yang memberangkatkannya.

Salah satu TKI, Julian Nur mengatakan, mereka berjalan kaki selama tiga hari menuju Entikong melewati hutan untuk menghindari pemeriksaan otoritas negara tetangga karena paspornya ditahan di perusahaan.

"Dari perusahaan ke Entikong kita jalan kaki tiga hari, lewat hutan. Paspor kita ditahan bos perusahaan. Kita mau pulang ke Aceh," ujar Julia saat ditemui di Kantor Perwakilan DPD RI Kalimantan Barat, Rabu (29/8/2018).

Baca juga: 3 TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia dalam Sepekan

Saat ini rombongan warga Aceh tersebut sudah dipulangkan kembali ke daerah asalnya, setelah sempat terkatung-katung di Entikong sejak Minggu (26/8/2018).

Mereka dipulangkan oleh Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman yang datang langsung menjemput mereka di Pontianak.

"Saya mengetahui dari pemberitaan di media terkait TKI ini. Ada sejumlah warga Aceh yang terdampar di daerah Entikong," tutur Sudirman.

"Dan saya baca di berita bahwa mereka terkatung-katung tiga hari tiga malam di hutan belantara karena kehabisan bekal dalam pelarian, tidak punya perbekalan sama sekali," ujar Sudirman.

Saat melihat pemberitaan tersebut, Sudirman melihat belum ada respons dari Pemda Aceh untuk membantu kepulangan mereka.

"Akhirnya saya berinisiatif untuk menjemput mereka setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Ketua DPD RI, Bapak Oesman Sapta untuk membicarakan hal ini," ungkapnya.

Sudirman mengaku mendapat banyak laporan dan permintaan dari media sosial untuk membantu kepulangan para warga Aceh ini.

"Saudara-saudara mereka sudah gelisah semua. Minta tolong bantu. Nah ini lah yang menggugah saya untuk memulangkan mereka," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com