Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Warga Sumbawa Meninggal akibat Gempa Bermagnitudo 6,9

Kompas.com - 20/08/2018, 15:24 WIB
Syarifudin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Gempa bumi beruntun bermagnitudo 6,9 mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya pada Minggu (19/8/2018) pukul 19.56 Wita menyebabkan 10 orang meninggal dunia.

Dari jumlah itu, lima di antaranya berasal dari Sumbawa Besar dan Sumbawa Barat.

"Jumlahnya ada 10 orang meninggal dunia akibat gempa 6,9 SR. 4 berasal dari Kabupaten Lombok Timur, 1 Lombok Barat, Sumbawa Besar 5 orang, dan Sumbawa Barat 1 orang," ungkap Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Senin siang (20/8/2018).

"Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, ESDM, dan relawan masih melakukan evakuasi," tambahnya.

Baca juga: Penyebab Rentetan Gempa di Lombok Menurut PVMBG

Diketahui, gempa bermagnitudo 6,9 pada Minggu (19/8/2018) malam terletak di ujung timur pulau Lombok, dengan kedalaman 10 kilometer.

Intensitas guncangan gempa juga dirasakan kuat di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Sumbawa Besar, Dompu, dan Bima. Saat kejadian, warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Sementara itu, KSB dan Sumbawa Besar masuk dalam wilayah terdampak parah. Gempa tersebut menyebabkan beberapa rumah warga setempat rusak termasuk tempat beribadah dan kantor pemerintahan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada kabar mengenai jumlah kerusakan yang terjadi di pulau Sumbawa pasca gempa di Lombok timur, Minggu malam.

Namun berdasarkan informasi, sebagian warga hingga saat ini masih bertahan di luar rumah. Sementara sebagian besar lainnya memilih tinggal di tempat pengungsian.

Baca juga: Gotong Royong di Dapur Umum untuk Korban Gempa Lombok

 

Mereka tak kembali ke rumah karena takut gempa susulan yang terus dirasakan.

Gempa dengan guncangan cukup kuat ini juga menyebabkan sebagian pasien rumah sakit diungsikan ke tempat pengungsian yang terletak di lapangan terbuka tepatnya di halaman kantor Bupati Sumbawa Besar.

"Yang jelas mereka masih ngungsi di halaman kantor bupati sampai saat ini. Sebagian besar itu pasien rumah sakit yang sengaja diungsikan di sana," tutur Nana, warga Sumbawa Besar saat dihubungi Kompas.com.

"Kalau di Sumba Besar enggak terlalu banyak kerusakan, tapi kantor BPKAD hancur akibat gempa," tambahnya.

Nana mengaku, ia dan keluarganya tak berani memasuki rumah dan memilih tinggal di tenda terpal ala kadarnya yang didirikan di depan rumah.

"Kalau saya dan keluarga masih memilih berada di luar rumah, belum berani masuk tempati rumah saat ini. Kita masih takut, apalagi barusan masih ada gempa susulan lumayan besar," pungkasnya.

Kompas TV Kepala Pusat Gempa Bumi Dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan gempa susulan masih berpotensi terjadi di Lombok, NTB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com