Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Tawarkan Sekolah Khusus Sepak Bola untuk Timnas U-16

Kompas.com - 14/08/2018, 10:10 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri sekaligus pembina sekolah sepak bola Asli Anak Desa (Asad) Jaya Perkasa, Dedi Mulyadi menyarankan agar semua pemain Timnas U-16 yang baru saja menjuarai AFF 2018 ditampung di satu sekolah khusus sepak bola.

Hal itu agar Indonesia memiliki timnas yang kuat dan solid sehingga bisa terus menoreh prestasi di kancah internasional.

"Agar depan Indonesia memiliki Timnas yang kuat, sebaiknya anak-anak U-16 kompisisinya tidak berubah. Mereka ditampung di sebuah sekolah, karena usia mereka kan SMA. Saya sih silakan saja di Purwakarta," kata Dedi yang juga ketua DPD Golkar Jawa Barat kepada Kompas.com di Purwakarta, Selasa (14/8/2018).

Dedi menawarkan sekolah sepak bola miliknya untuk Timnas U-16 karena kurikulumnya berbeda dengan sekolah lain. Kata Dedi, sekolah sepak bola Asad adalah sekolah khusus kelas sepak bola, tetapi lulusannya tetap mendapat ijazah SMP atau SMA seperti biasanya.

Mata pelajaran mereka adalah khusus sepak bola, sedangkan pelajaran lainnya seperti matematika, biologi, atau mata pelajara sosial adalah sampingan.

"Kalau sekolah sepak bola lain lulusannya tidak berijazah SMP atau SMA. Mereka sekolah sepak bola ya lulusan sepak bola, bukan SMP atau SMA. Tetapi di sini sekolah sepak bola tetapi lulusan SMP atau SMA," kata calon anggota DPR dari Partai Golkar ini.

Baca juga: Sebelum Tanding di Piala AFF U-16, Kembar Bagas-Bagus Selalu Minta Doa Orangtua

Selain itu, kata Dedi, jika mereka ditampung di satu sekolah sepak bola, segala kebutuhan siswa dijamin. Mulai dari buku, sepatu, pakaian hingga makan, mereka akan dijamin. 

Jadi, menurutnya, para siswa fokus saja berlatih dan bertanding sepak bola. Tidak usah memikirkan mata pelajaran lain. Mata pelajaran lain cukup sampingan, sehingga sekolah ini memunculkan pesepak bola profesional.

"Tiga tahun ke depan, mereka jadi pesepak bola profesional karena setiap hari hanya berpikir dan berlatih sepak bola," katanya.

Soal pembiayaannya, Dedi mengatakan bisa dibantu secara full dari pemerintah pusat dan daerah. Hal ini seperti sekolah sepak bola Asad Jaya Perkasa yang ditempatkan di SMA Negeri Campaka. Biaya operasional sekolah dan pelatihnya dibiayai dari pemerintah daerah.

"Kami punya pelatih profesional dan digaji. Biayanya dari pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga," tandas pria dengan iket khas Sunda itu.

Sebelumnya, sekolah sepak bola Anak Asli Dsa (SSB Asad) Jaya Perkasa sudah menelurkan empat siswanya bergabung dalam timnas U-16. Bahkan, salah satu siswa SSB Asad yang berlaga, Fajar Faturahman, menjadi satu-satunya pencetak gol di waktu normal saat Timnas U-16 Indonesia melawan Timnas U-16 Thailand.

Baca juga: Dedi Mulyadi Bangga Anak Didiknya Cetak Gol pada Laga Indonesia Vs Thailand

Pertandingan Timnas U-16 Indonesia kontra Timnas U-16 Thailand tersebut berakhir dengan drama adu pinalti. Stadion Gelora Delta Sidoarjo menjadi saksi sejarah skor 4-3 yang mengantarkan Timnas U-16 Indonesia menjadi juara AFF.

Kompas TV Timnas Indonesia U-16 berhasil meraih juara Piala AFF U-16, setelah menang adu penalti melawan Thailand 4-3.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com