Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tongkang Terseret Gelombang, 70.000 Ton Batu Bara Tumpah ke Laut

Kompas.com - 30/07/2018, 16:17 WIB
Raja Umar,
Reni Susanti

Tim Redaksi

ACEH BESAR, KOMPAS.com - Sebuah tongkang pengangkut batubara asal Palembang terseret angin dan gelombang ke pinggir pantai wisata Ujong Kareung, Lampuuk.

Tongkang itu terseret arus sejak Minggu (29/07/18) sekitar pukul 05 00 WIB, karena putus tali dari kapal saat dalam perjalan menuju Lhoknga,” kata Safri, nelayan Lampuuk Senin (30/7/2018).

Kondisi angin dan gelombang besar, terus melanda perairan Lampuuk. Akibatnya tongkang yang terseret ke pinggir pantai dan tersangkut karang, pecah menjadi dua bangian, sehingga muatan batubara tumpah ke dalam laut.

“Karena cuaca angin dan gelombang terus besar, tadi pagi tongkang itu pecah dan seluruh muatan batubara tumpah ke dalam laut,” bebernya.

Baca juga: Kisah Dua Desa yang Warganya Tak Boleh Saling Mencintai...

Safri menyebutkan, tongkang bermuatan batubara asal Palembang yang akan dipasok ke PT Semen Andalas, Lhoknga, Aceh Besar ditaksir mencapi 70.000 ton.

Namun setelah tongkang pecah menjadi dua bagian seluruh muatan batubara tumpah ke dalam laut hingga air laut di pantai wisata berubah hitam.

“Muatannya kemarin saya tanya kepada pekerja tongkang ada sekitar 70.000 ton batubara, sekarang seluruhnya sudah tumpah ke dalam laut,” sebutnya.

Tak hanya kondisi pantai berubah hitam, tumpahan batubara berpengaruh terhadap ikan.

Baca juga: 69.000 Wisatawan Kunjungi Festival Bakar Tongkang Riau

 

Warga mengaku banyak menemukan ikan mati di sepanjang pantai lokasi wisata Ujong Kareung, Lampuuk Aceh Besa.

“Banyak ikan mati diduga karena pencemaran batubara. Lokasi itu memang tempat bermandian wisata dan lokasi nelayan mencari ikan, ini harus segera ditanggulangi, karena dampaknya sangat merugikan nelayan dan warga setempat,” pungkasnya. 

Kompas TV Kapal tongkang pengangkut pipa PLTU hilang kontak di wilayah Perairan Indramayu Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com