Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Geledah Rumah Dinas Bupati Purbalingga

Kompas.com - 06/06/2018, 11:09 WIB
Iqbal Fahmi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Petugas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas Bupati Purbalingga,Tasdi di kompleks Pemkab Purbalingga, Rabu (6/6/2018).

Petugas yang terdiri dari empat orang ini datang ke rumah dinas menggunakan dua minibus R-9497-TC dan R-9305-RH sekitar pukul 09.23 WIB.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, petugas KPK tutut membawa masuk sejumlah troli besar dan dikawal dua personel kepolisian bersenjata lengkap.

Sejumlah pejabat nampak keluar masuk dari dalam rumah dinas bupati. Salah satunya Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Purbalingga Suwardi.

Baca juga: Kisah Perjalanan Politik Bupati Purbalingga, dari Sopir Truk hingga Ditangkap KPK

Saat ditanya wartawan, Suwardi tidak banyak berkomentar. Dia nampak tergopoh-gopoh berjalan menggunakan alat bantu atau krek.

"Saya cuma disuruh bawa kabel," katanya.

Sekitar pukul 09.39 WIB seorang wanita paruh baya datang menggunakan mobil Toyota Velfire hitam bernomor polisi wilayah Yogyakarta.

Wartawan belum tahu identitas dan keterlibatan wanita tersebut dalam kasus korupsi Bupati Purbalingga atau keterlibatannya dalam proses penggeledahan KPK.

Wanita itu langsung menutup wajah menggunakan kedua tangan saat menyadari keberadaan wartawan.

Baca juga: Sebelum Ditangkap KPK, Bupati Purbalingga Catat Predikat WTP dan 20 Rekor Muri

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap enam orang, empat di Purbalingga, Jawa Tengah dan dua di Jakarta, pada Senin (4/6/2018) malam.

Di Purbalingga, KPK mengamankan bupati, pihak swasta, ajudan dan kepala badan layanan pengadaan (BLP) setempat. Sedangkan di Jakarta, KPK mengamankan dua orang dari pihak swasta.

OTT KPK terkait dengan dugaan penyelewengan dalam proses pengadaan sejumlah proyek di Purbalingga. Baca juga: Bupati di Purbalingga Ditangkap KPK, DPRD Gelar Rapat Internal

Ada dua proyek yang dirasa janggal, terutama di proses lelang. Yakni proyek pembangunan gedung baru untuk DPRD dan Islamic Center. Dua proyek ini besar tapi tidak transparan dalam proses lelang.

Baca juga: Bupati Purbalingga Ditetapkan Tersangka, Wabup Jadi Pelaksana Tugas

Kompas TV Tasdi diduga menerima suap pembangunan gedung Islamic Center yang menelan anggaran Rp 70 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com