BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubenur Jawa Barat Dedi Mulyadi membangun rumah untuk keluarga dengan tujuh anak di Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Selasa (5/6/2018).
Rumah yang berlokasi di gang sempit di daerah permukiman langganan banjir itu sebelumnya ambruk karena sudah lapuk.
"Ini rumah yang waktu itu sudah miring dan ambruk milik keluarga Mak Entin. Sekarang alhamdulillah sudah selesai dibangun dengan konsep rumah bebas dari banjir. Ini akan menjadi rumah percontohan anti-banjir di Jawa Barat," jelas Dedi seusai melihat langsung pembangunan rumah anti-banjir bersama warga setempat.
Pembangunan ini dilaksanakan oleh koleganya yang berada di Dayeuh Kolot. Rumah tersebut dibangun dengan konsep anti-banjir karena berada di daerah langganan banjir.
Sebelumnya, Dedi mencari koleganya yang bersedia langsung memperbaiki rumah keluarga tujuh anak itu setelah dirobohkan.
Rumah keluarga ini sebelumnya sudah ambruk dan masih ditinggali keluarga miskin itu karena tak ada pilihan lain.
"Di rumah sempit ini anaknya ada tujuh orang dan awalnya dirobohkan untuk diperbaiki. Saya sekarang kembali lagi untuk meresmikan rumah percontohan tanpa banjir di Bandung," kata Dedi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Bantu Warga Cigadung Kota Bandung Miliki Tempat Pemakaman
Rumah anti-banjir ini berbentuk panggung dengan tinggi tiga meter. Terdapat ruang kosong di bawah rumah dan bisa dimanfaatkan untuk beternak ayam atau domba jika tidak banjir.
"Di kemudian hari kampung ini bisa menjadi penghasil swasembada ayam dan domba," kata Dedi.
Dedi mengatakan, setiap rumah di pinggir Sungai Citarum nantinya akan ditata sehingga jaraknya tidak terlalu berhimpitan. Hal itu dilakukan untuk memberi akses perahu bantuan ke gang-gang sempit jika terjadi banjir.
"Alhamdulillah setelah mengetahui rumahnya seperti ini, warga tadi pada mau dibuatkan rumahnya seperti ini," kata Dedi.
Sementara itu, Entin dan keluarganya hanya terlihat menangis saat didatangi kembali oleh Dedi Mulyadi. "Saya tak bisa berkata apa-apa lagi. Terima kasih," ucap Entin.
Badega di Sungai Citarum
Selain penataan rumah anti-banjir di kawasan Citarum, Dedi berencana merekrut para Badega atau penjaga sungai di setiap beberapa kilometer sepanjang Sungai Citarum.
"Seorang Badega ini adalah petugas penjaga sepanjang Sungai Citarum, yang memelihara pepohonan dan kebersihan sungai. Nanti para Badega akan digaji sesuai standar kelayakan," ujarnya.
Baca juga: Haru Cucu saat Anaknya Penyandang Disabilitas Diangkat Adik oleh Dedi Mulyadi
Dengan demikian, kawasan sepanjang Citarum akan dijaga dengan adat kebiasaan Sunda yang selalu menjaga sungai dan lingkungannya. Dengan demikian, warga di kawasan banjir nantinya akan terbebas setiap memasuki musim hujan.
"Jadi nantinya Sungai Citarum akan terus terjaga kelestariannya dan dijaga oleh adat," pungkas Dedi.