Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Takmir Masjid Menyiapkan Air Bersih di Tengah Kekeringan

Kompas.com - 26/05/2018, 06:15 WIB
Markus Yuwono,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Memasuki musim kemarau yang bersamaan denga bulan Ramadan menjadi tantangan tersendiri bagi pengurus masjid di wilayah bagian selatan Gunungkidul, Yogyakarta.

Salah satunya, di Masjid Miftahul Jannah, di Dusun Blekonang 1, Desa Tepus, Kecamatan Tepus.

Takmir Masjid, Miftahul Jannah, Ngadiyo menyampaikan saat bulan Ramadan, jemaah masjid meningkat dibandingkan hari biasa. Hal ini tentunya meningkatkan jumlah kebutuhan air bersih untuk kebuthan wudhu ataupun kegiatan lainnya. PDAM yang digadang memenuhi kebutuhan air bersih tak bisa diharapkan suplai air bersihnya.

"PDAM hanya beberapa yang pasang, itu sama saja masih sering mati airnya, terlebih kalau kemarau seperti ini. Termasuk di masjid masih sulit, padahal kalau puasa lebih banyak jemaahnya,” katanya, Jumat (25/5/2018).

Pihak takmir pun harus berupaya menyelesaikan persoalan ini, salah satunya dengan menyisihkan uang infaq yang dimiliki masjid untuk membeli air bersih dari tangki swasta dengan harga Rp 110.000 per tangki isi 5.000 liter. "Kemarin sempat membeli satu tangki,"imbuh dia.

Meski termasuk siklus tahunan pihaknya berharap ada bantuan dari pihak Swasta ataupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul untuk menyalurkan air. "Biasanya bantuan diberikan melalui RT, jika bak penampungan RT sudah terpenuhi sisanya akan didrop ke masjid," ucapnya.

Kepala Kementrian Agama Gunungkidul, Aidi Johasah mengatakan sampai saat ini pihaknya belum memprogramkan bantuan air ke masjid. Namun demikian, tidak menutup akan adanya bantuan air bersih ke masjid. Dari total jumlah masjid di Gunungkidul sebanyak 1627 masjid, belum mendapat laporan resmi terkait kekurangan air.

"Sekarang belum ada datanya untuk masjid yang mengalami kesulitan air karena kemarau, selama ini memang belum ada anggaran untuk itu. Namun ada bantuan yang sifatnya kemanusiaan, biasanya untuk membantu bedah rumah, santunan anak yatim, beasiswa, dan beberapa program lainnya, bisa saja anggaran itu untuk membantu yang kesulitan air," katanya.

Mengantisipasi kekurangan air bersih saat menjalankan ibadah di bulan, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul meminta agar pengurus masjid berkoordinasi dengan BPBD untuk penyaluran air bersih.

"Untuk persoalan air di tempat ibadah kami akan berkoordinasi dengan dinas Sosial, dan BPBD,"kata Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul Drajad Ruswandono

Dia mengatakan koordinasi ini penting agar tidak terjadi tumpang tindih bantuan yang diberikan. Apalagi saat puasa seperti saat ini, kebutuhan air meningkat. "Nanti dikoordinasikan saja agar masjid tidak kekurangan air bersih,"ucapnya.

BPBD Gunungkidul mencatat dua desa sudah mengalami kesulitan air bersih. Adapun dua desa yakni Desa Hargosari dan Desa Ngestirejo, Tanjungsari, namun belum dilakukan droping air bersih.

"Dua desa sudah mengajukan droping air bersih, tetapi masih dilakukan pengecekan kondisi,"kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki

Tahun ini pemerintah menganggarkan sebesar Rp.638.345.000. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk air, serta mencukupi kebutuhan BBM, membayar jasa sopir, dan kebutuhan administasi lainya. pihaknya juga telah menyiapkan armada yang biasa digunakan untuk melakukan droping air.

Dari hasil pertemuan dengan kecamatan kemungkinan droping air serentak akan dilakukan pada Juni atau bulan Juli mendatang. "Untuk puncak musim kemarau kemungkinan pada bulan Agustus mendatang,"katanya.

Kepala Desa Hargosari, Mugito mengatakan pihaknya sudah mengajukan droping air karena sebagian besar warganya sudah mengalami kesulitan air bersih dan sudah membeli ke tangki swasta. Hal ini lantaran air PDAM tidak keluar sejak beberapa bulan terakhir.

"Sudah sejak beberapa minggu terakhir warga mulai kesulitan air bersih, dan harus membeli. Dengan harga jual Rp 110.000-Rp 120.000,"katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com