Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Tawarkan Sistem Pertanian Infus Atasi Kekeringan

Kompas.com - 21/05/2018, 18:44 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Ridwan Kamil menawarkan sistem pertanian infus atau irigasi tetes untuk mengatasi masalah kekeringan di Jabar.

Dengan sistem ini, kata Ridwan, tanaman diberikan nutrisi dan air melalui selang yang terhubung dengan botol berisi air.

"Infrastruktur air harus jadi perhatian dalam reformasi irigasi. Dengan sistem irigasi tetes, di lahan kering dan tandus pun kita bisa menanam melon,” ucap Emil, sapaan akrabnya.

Tawaran Emil tersebut disampaikan saat berdialog dengan sejumlah petani di Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Minggu (20/5/2018) kemarin.

Dalam dialog itu, sejumlah petani di Kota Banjar, Jawa Barat, mengeluhkan soal buruknya sistem irigasi yang berdampak pada kekeringan lahan.

Darmin, petani setempat, mengatakan, kekeringan area pertanian membuat para petani sering gagal tanam.

"Di sini masih sistemnya tadah hujan, kalau enggak turun hujan petani susah, sawah kering,” ucap Darmin di hadapan Ridwan Kamil.

Baca juga: Ridwan Kamil: Membahas Bandung Mah di Debat Pilwalkot Saja

Darmin juga mengeluhkan soal kurangnya lapangan kerja di Kota Banjar, sehingga banyak pemuda usia produktif merantau ke kota-kota besar seperti Bandung, Bekasi, dan Jakarta untuk mencari pekerjaan.

"Hal itu dilakukan karena di Banjar kurang lapangan pekerjaan. Kami minta Kalau Kang Emil jadi Gubernur, di Kota Banjar diperbanyak lapangan kerja," katanya.

Terkait kebutuhan lapangan kerja, Emil menawarkan program satu desa satu perusahaan. Ia pun akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk menghadirkan lingkungan usaha baru.

“Tiap desa akan beda-beda produknya dimana warganya tidak usah pindah ke kota, kerja di desa tapi rezeki kota. Ini akan mengurangi pengangguran," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Ridwan Kamil soal Ketegangan Seusai Debat Pilgub Jabar

Pekerjaan yang dilakukan di perusahaan desa itu, lanjut Emil, akan menjadi tambahan ekonomi bagi petani sambil menunggu musim panen atau tanam.

"Rata-rata kan di sawah cuma 3-4 jam, sisanya bisa bekerja di perusahaan Pak Gubernur. Itu solusinya. Mudah-mudahan kedatangan saya ini mewakili semangat bahwa pasangan nomor 1 ini membawa solusi yang konkret," kata Emil.

Kompas TV Proyeksi elektabilitas para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat semakin menjauh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com