ACEH BESAR, KOMPAS.com - Sekitar 150 hektar tanaman padi di Desa Lamsi, Kecamatan, Cot Gie terancam gagal panen akibat kekeringan. Saat ini sebagian padi kering, ada pula yang mati.
“Sudah satu bulan tidak turun hujan. Jadi padi kami sekarang sudah kering dan mati,” ujar Mudasir, Kepala Desa Lamsi, Kecamatan Cot Gle, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (20/02/18).
Menurut Mudasir, kekeringan lahan persawahan tadah hujan milik warganya terjadi pasca masa tanam, pertengahan Januari lalu. Padahal menurut prediksi petani, hingga Mei mendatang masih masuk musim hujan.
“Secara adat, biasanya ini musim hujan sampai bulan Mei. Tapi sejak pertengahan Januari, setelah masa tanam, tidak ada hujan. Mungkin sekarang karena perubahan iklim,” tuturnya.
(Baca juga : Akibat Kekeringan, Ribuan Hektar Sawah di Aceh Utara Terancam Gagal Panen )
Selama musim kemarau, sambung Mudasir, sebagian petani yang memiliki biaya, mengambil air dengan mesin pompa dari sungai yang letaknya jauh.
“Biayanya besar. Satu hari habis ratusan liter minyak. Tapi kalau tidak punya modal dan mesin, hanya pasrah menunggu hujan,” jelasnya.
Saat ini warga berharap, Pemkab Aceh Besar dapat memberikan bantuan mesin pompa air kepada warga Desa Lamsi yang mengantungkan mata pencarian dari tanaman padi.
“Harapan kami ada bantuan pompa, selang, dan biaya minyak untuk mengaliri air ke sungai, karena sumber air ada tapi jauh, harus menggunakan mesin,” tutupnya.