SURABAYA, KOMPAS.com — Satu lagi keluarga terduga teroris diamankan tim Densus 88 di Jalan Sikatan IV, Kelurahan Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5/2018) petang.
Bahkan, lantaran dianggap mengancam keselamatan lingkungan sekitar, salah satu di antaranya yang diketahui berinisial DS (45) alias Teguh ditembak oleh petugas keamanan hingga mengembuskan napas terakhir.
"Sudah sekitar lima tahunan lebih di sini, jadi cukup lama juga. Itu rumah kos, punya orang lain," ungkap Ketua RT 004 RW 001 Didik Kurniawan, Rabu (16/5/2018).
Baca juga: Mapolda Riau Diserang Terduga Teroris, Tiga Buah Pedang Diamankan
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Didik mengatakan tidak tahu lebih jauh mengenai profesi yang digeluti DS. Dalam keseharian, DS jarang berkomunikasi dengan para tetangga.
"Sempat saya tanya, dia mengaku kerja di bengkel. Tapi saya juga enggak percaya karena tiap hari ikut istrinya nganterin roti. Istrinya bernama Y memang kerja membuat roti dan dipasarkan keliling," ujarnya.
Ia juga teringat dengan salah satu omongan DS bahwa dirinya sempat mengajak salah seorang saudaranya untuk tinggal di kawasan yang memang terdapat banyak kos-kosan tersebut.
"Khusus di sini memang banyak pendatang karena banyak tempat kos. Dulu sepertinya Anton (terduga teroris Rusunawa Wonocolo) juga sempat tinggal di sini, tetapi enggak kerasan (betah), paling satu bulan saja terus pindah," kata dia.
Baca juga: Sempat Kabur Usai Serang Mapolda Riau, Seorang Terduga Teroris Ditangkap
Melihat kondisi tersebut, Didit B Putranto selaku Lurah Manukan Wetan menegaskan bakal memperketat proses pendataan penduduk yang ada di wilayahnya.
"Kami tidak ingin kecolongan lagi meski itu warga sendiri. Karena saya tahu, Teguh aslinya itu warga Manukan Kulon dan kos di sini karena rumahnya disita oleh bank," ucap Didit.
Dalam berita sebelumnya, seorang terduga teroris ditembak tim Densus 88 sekitar pukul 17.00 hingga 17.30 WIB, dengan istri dan ketiga anaknya dibawa dalam kondisi hidup.
keyword foto: manukan wetan