SURABAYA, KOMPAS.com — Penggeledahan rumah keluarga bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya masih dalam penggeledahan Tim Densus 88, Selasa (15/5/2018).
Tetangga kanan-kiri rumah kontrakan di Jalan Tambak Medokan Ayu VI Nomor 2 A, Surabaya, dievakuasi hingga radius 300 meter.
Imbauan tersebut disampaikan Kapolsek Rungkut Komisaris Hesti melalui pengeras suara agar penghuni rumah keluar dan mencari lokasi yang aman.
"Hanya petugas yang boleh mendekat," kata Hesti.
Baca juga: Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Surabaya Digeledah Densus 88
Pantauan Kompas.com, setelah mendengar imbauan polisi tersebut, semua penghuni rumah beranjak keluar rumah, warung-warung makanan juga segera menutup dagangan mereka. Tepat di jarak 300 meter dari rumah keluarga terduga teroris dipasang garis polisi.
Penggeledahan dilakukan tim Densus 88 Mabes Polri sejak pukul 11.00 WIB. Sebuah mobil gegana terlihat diparkir tepat di rumah kontrakan keluarga terduga teroris yang dikepalai Tri Murtono tersebut.
Pagi kemarin, penghuni rumah kontrakan tersebut melakukan bom bunuh diri di pintu gerbang Mapolrestabes Surabaya di Jalan Sikatan.
Baca juga: Perubahan Pola Baru Terorisme, Anak Disertakan dalam Aksi Bom Bunuh Diri
Dengan mengendarai dua motor dan membawa bom, keluarga ini berencana meledakkan Mapolrestabes Surabaya.
Keempat anggota keluarga tewas, hanya putri bungsu bernama Aisyah Azzahra Putri (7) yang selamat setelah terpental saat bom meledak.
Keempat anggota keluarga yang tewas adalah Tri Ernawati (Ibu), Tri Murtono (bapak), Muhammad Daffa Amin Murdana (anak pertama), dan Muhammad Dary Satria Murdana (anak kedua).