Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata Rohana, Istri Sopir Taksi Online yang Tewas Dibunuh Penumpangnya

Kompas.com - 05/05/2018, 15:30 WIB
Aji YK Putra,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Jenazah Tri Widyantoro (44), sopir taksi online yang menjadi korban perampokan, dimakamkan oleh keluarga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kamboja, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (5/5/2018).

Sekitar pukul 10.30 WIB, pihak keluarga menerima jenazah Tri dari RS Bhayangkara Palembang lalu membawanya ke rumah duka untuk dishalatkan.

Rohana (43), istri korban, bersama ketiga anaknya terlihat tegar ketika menyaksikan prosesi pemakaman suaminya.

Sesekali Rohana menyeka air mata yang turun ke pipinya ketika peti jenazah berisi tulang suaminya itu diturunkan ke liang lahat.

Dia hanya diam sepanjang pemakaman.

Baca juga : Ambillah Mobilnya, tetapi Jangan Nyawa Suamiku

Sejumlah rekan seprofesi korban juga hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Tri. 

Rohana (430 istri Tri bersama putra bungusnya saat menyaksikan pemakaman sumainya di TPU Kamboja, PalembangKOMPAS.com/ Aji YK Putra Rohana (430 istri Tri bersama putra bungusnya saat menyaksikan pemakaman sumainya di TPU Kamboja, Palembang
Sebanyak 16 potongan tulang Tri itu sebelumnya dites DNA oleh tim forensik RS Bhayangkara Palembang.

Satu bulan berlalu barulah hasil tes DNA keluar. Polda Sumsel lalu memastikan bahwa benar adalah tulang belulang milik Tri yang menjadi korban perampokan.

Zulkifli Ahmad (54), paman korban, menuturkan, keluarga telah mengikhlaskan kepergian Tri yang tewas di tangan empat perampok dan pembunuh.

Keluarga berharap, kedua pelaku yang telah ditangkap, Bayu Irmansyah (20) dan Tyas Dryantama (19), dihukum seberat-beratnya.

"Kami minta minimal hukuman seumur hidup atau hukuman mati. Karena keponakan kami ini sudah minta ampun, tapi nyawanya tetap dihabisi oleh empat pelaku,” kata Zulkifli setelah pemakaman.

Baca juga : Satu Pembunuh Sopir Taksi Online Terlacak setelah Posting Foto di Facebook

Sebelumnya diberitakan, Tri Wiyantoro (44) dikabarkan menghilang selama lebih dari satu bulan setelah mengantar penumpang yang diterimanya dari aplikasi taksi online Go-car. 

Setelah dua pelaku, yakni Poniman (21) dan Bayu (20), ditangkap, jenazah korban kemudian ditemukan dakam kondisi tinggal tulang-belulang di semak-semak Parit 6, Desa Muara Sungsang, Kecamatan Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (30/3/2018). 

Dari keterangan Bayu, akhirnya tim Ditreskrimum Polda Sumsel melakukan pengembangan terhadap dua tersangka yang lain, yakni Tyas Dryantama (19) dan Hengki Sulaiman (20).

Tyas akhirnya menyerahkan diri setelah mendapatkan peringatan keras dari polisi, sedangkan Hengki Sulaiman (20) dan Poniman tewas lantaran mencoba melawan petugas ketika akan ditangkap.

Baca juga: Kisah Hengki, Pembunuh Sopir Taksi Online dan Surat Cinta Terakhirnya

 

 

Kompas TV Rekaman kamera pemantau memperlihatkan pelaku berupaya menguras uang di ATM milik korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com