TERNATE, KOMPAS.com – Ada yang berbeda pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018 yang digelar Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Rabu (02/5/2018) pagi tadi.
Upacara yang dipimpin Bupati Halmahera Barat Danny Missy dilaksanakan di lokasi Festival Teluk Jailolo (FTJ) terlihat sakral.
Pada upacara yang diikuti ratusan siswa SD dan SMP itu, juga dilakukan tradisi sigofi hohu atau cuci kaki Ibu sebagai bentuk pengabdian anak terhadap sang ibu.
Ini dilakukan dengan harapan karakter anak untuk menghargai orang tuanya terbentuk sejak usia dini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Kabupaten Halmahera Barat Soni Balatjai mengaku, ritual Sigofi Hohu merupakan salah satu tradisi yang saat ini masih dipegang oleh masyarakat.
Baca juga : Kisah Sedih Murid SDN 11 Parepare Saat Hardiknas, Kelas Disegel dan Belajar di Lantai
Ritual tersebut dibuat untuk membentuk karakter anak yang usianya belum balik, sehingga karakter mereka bisa terbentuk dan mengetahui cara menghargai Ibu mereka yang bisa dibilang sebagai Ibu pertiwi.
"Saya berencana ritual ini akan dibuat setiap siswa yang mau masuk SD dan yang mau lulus SD, sehingga tradisi cuci kaki ibu tidak pernah hilang," ujarnya.
Dalam ritual itu, para orang tua siswa duduk di kursi yang telah dipersiapkan panitia di lapangan terbuka. Setelah itu, serentak para siswa mendekati masing-masing ibu mereka mengambil kedua kakinya kemudian di cuci.
Para siswa ini mengambil kaki orang tua mereka lalu dimasukan ke piring plastik dan dicuci secara bergantian.
Melihat pemandangan ini, tak sedikit diantara orang tua siswa merasa haru bahkan ada diantara mereka mata berkaca-kaca. Para peserta upacara yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) mengabadikan momen itu dengan kamera ponsel mereka.