SEMARANG, KOMPAS.com - Hamsir Gailea (26), warga asal Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara menyerahkan diri ke polisi. Tindakan itu dilakukan setelah ia mendapati teman indekosnya bernama Sadikin Umasangaji (34) meninggal dunia.
Kejadian bermula ketika korban Sadikin menantang Hamsir untuk menjajal ilmu kekebalan pada Minggu (15/4/2018) Sadikin menantang agar tubuhnya ditusuk menggunakan pisau.
Permintaan itu sempat ditolak Hamsir. Namun karena terus didorong, ia akhirnya menusuk korban.
"Saat masak mie di dapur, dia bilang bilang 'ayo tikam aku, mempan atau tidak'," ujar Hamsir, saat ekspos perkara di Mapolsek Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (24/4/2018).
(Baca juga : Diduga Rebutan Pacar, Nyawa Deri Melayang di Tangan Sahabat )
Tidak ada perlawanan saat Hamsir menusukkan pisau di dada Sadikin. Bahkan setelah kejadian itu, korban bisa berjalan kembali ke kamarnya.
Nahas, ketika Hamsir selesai makan, ia mengecek temannya itu sudah tewas. Mengetahui hal tersebut, Hamsir mengaku sangat menyesal dan menyerahkan diri ke Mapolsek Semarang Barat.
Baik Hamsir maupun korban sama-sama bekerja di sebuah pabrik kawasan Industri Candi Semarang. Mereka sebelumnya tinggal di indekos di jalan Untung Suropati, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan.
Mendapat informasi adanya penyerahan, Polsek Ngaliyan kemudian menindaklanjutinya.
"Pelaku menyerahkan diri kesana karena tahunya itu masuk Polsek Semarang Barat," ujar Kapolsek Ngaliyan, Komisaris Polisi Donny Eko Listianto.
(Baca juga : Tergeletak di Jalan, Seorang Dukun Bayi Diduga Jadi Korban Pembunuhan )
Berdasar pemeriksaan yang dilakukan, Hamsir diduga tidak membunuh temannya itu secara sengaja. Penusukan itu lebih didasari karena korban memerintahkan terlebih dahulu.
"Motif dari pelaku hanya coba-coba ilmu kanuragan. Menusuk dada korban dengan pisau," tambahnya.