Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpahan Minyak Bangkai Kapal Cemari Perairan Labuan Bajo

Kompas.com - 12/04/2018, 08:18 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus C Dula mengatakan, tumpahan minyak dari bangkai kapal Dharma Kencana VIII, telah mencemari perairan Pulau Bidadari dan Pungu di Perairan Labuan Bajo.

Kapal naas yang memuat ratusan penumpang itu, tenggelam pada Jumat (14/10/2016). Peristiwa tumpahan minyak ini, sebut Agustinus, sangat membahayakan, karena telah mencemari air laut dan lingkungan.

"Kejadian ini tentu berdampak pada pariwisata Manggarai Barat. Saya juga belum tahu persis soal tumpahan minyak itu, tapi Pak Kapolres dan Kajari sudah sampaikan hal itu ke saya," kata Agustinus kepada Kompas.com, Rabu (11/4/2018) malam.

Agustinus mengatakan, dari informasi yang diperolehnya, tumpahan minyak terjadi karena kebocoran akibat kesalahan teknis saat hendak mengevakuasi bangkai kapal. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. 

(Baca juga : Tumpahan Minyak di Balikpapan Ditaksir Capai 40.000 Barrel)

Saat ini, kepolisian telah mengambil keterangan dari sejumlah pihak, sehingga pengambilan bangkai kapal dihentikan.

"Saya sangat mengharapkan, kalau bisa pak kapolres segera menuntaskan hal itu," imbuhnya.

Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa Kusumowardono mengatakan, kasus itu masih diproses oleh pihaknya.

"Memang ada tumpahan minyak akibat pengerjaan kegiatan salvage (pengangkatan bangkai kapal yang tenggelam). Kita masih lakukan penyelidikan," ucapnya.

Julisa menyebut, lokasi yang terdampak langsung oleh tumpahan minyak itu yakni Pulau Pungu. Minyak pun sudah menyebar dan tidak terlihat lagi, karena telah terbawa arus.

Hingga kini ia belum bisa memastikan, jumlah minyak yang tumpah di perairan itu.

Kompas TV Pemerintah Kota Balikpapan akan memberikan santunan bagi korban kebakaran tumpahan minyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com