Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diyakini Bawa Berkah, Gunungan dari Hasil Bumi Jadi Rebutan Ribuan Warga Kendal

Kompas.com - 09/04/2018, 19:36 WIB
Slamet Priyatin,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Ribuan warga Desa Protomulyo, Kaliwungu Selatan, Kendal, Jawa Tengah, mulai dari anak-anak hingga orang tua, berebut empat gunungan di tengah makam desa setempat, Senin (9/4/2018) sore.

Mereka berdesakan hingga terjatuh untuk mendapatkan isi gunungan yang diyakini membawa berkah tersebut.

Gunungan yang terbuat dari buah-buahan, makanan anak-anak, sayuran, dan nasi tumpeng tersebut sebelumnya diarak dari perkampungan menuju makam Pangeran Djumena yang ada di tengah makam Protomulyo.

Lalu dengan dipimpin oleh seorang kiai, warga bersama-sama membaca tahlil dan berdoa bersama. Namun, warga sepertinya tidak bersabar. Meski doa belum selesai, mereka sudah mulai berebut gunungan.

Menurut salah satu warga, Tri Hartini (56), sayur, buah, nasi tumpeng, dan jajan pasar yang ada dalam gunungan diyakini bisa membawa berkah. Oleh sebab itu, keluarganya dan masyarakat Protomulyo yang lain berkeinginan untuk mendapatkan isi gunungan tersebut.

“Alhamdulillah. Saya dapat jeruk dan beberapa sayuran. Sampai di rumah akan kami bagikan ke anak-anak,” kata Tri.

Baca juga: Kelelahan Menunggu Gunungan Maulid, Nenek 90 Tahun Pingsan di Masjid Agung

Sementara itu, ketua panitia arak-arakan Gunungan, Prabowo, mengatakan bahwa acara ini dalam rangka menyambut datangnya bulan Rajab. Masyarakat berdoa bersama kepada Allah SWT atas segala rahmat dan rezeki yang telah diberikan, khususnya warga Protomulyo dan umumnya kepada Kabupaten Kendal.

Selain mengarak gunungan, warga juga saling bertukar makanan yang mereka bawa.

“Sebagai bentuk syukur, kami membuat gunungan yang terbuat hasil bumi,” ujar Prabowo.

Prabowo menambahkan, acara menyambut bulan Rajab ini adalah tradisi turun-temurun yang dilaksanakan tiap tahun. Selesai arakan gunungan, warga ke makam Pangeran Djumena untuk tahlil bersama.

“Pangeran Djumena adalah ulama yang menyebarkan agama Islam di sini,” akunya.

Terkait dengan hal itu, anggota DPR RI, Alamudin Dimyati Rois, yang ikut hadir dalam acara arakan gunungan tersebut mengatakan, tradisi ini bisa "dijual". Sebab, ini adalah budaya asli warga Kaliwungu, yang jarang dimiliki daerah lain.

“Kita tinggal mengemasnya supaya wisatawan bisa datang ke sini saat ada tradisi Rajaban,” ujarnya.

Alam, yang juga asli warga Kaliwungu Kendal, berharap agar masyarakat menjaganya dan terus melestarikan hingga anak cucu nanti.

“Ini tradisi kan juga peninggalan nenek moyang. Pertahankan dan jangan mau kalah dengan budaya modern, apalagi budaya asing,” tuturnya.

Baca juga: Ketika Warga Berebut Berkah Gunungan Garebek Maulid Keraton Surakarta

Kompas TV Warga Lereng Gunung Kelir, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, melakukan sedekah bumi sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com