Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Warga Berebut "Berkah" Gunungan Garebek Maulid Keraton Surakarta

Kompas.com - 01/12/2017, 13:32 WIB
Labib Zamani

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Ribuan warga di Solo dan sekitarnya saling berebut isi gunungan dalam perayaan Garebek Maulid di halaman Masjid Agung Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/12/2017).

Ada dua pasang gunungan jaler (laki-laki) dan estri (perempuan) yang diperebutkan warga. Keluarnya gunungan itu menandai puncak tradisi Sekaten yang diselenggarakan Keraton Kasunanan Surakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Gunungan jaler berisi hasil bumi, seperti kacang panjang, wortel, terong, cabai, telur asin dan klenyem (makan terbuat dari singkong). Sementara gunungan estri berisi intip (makanan yang terbuat dari nasi).

Gunungan itu diarak oleh para abdi dalem, sentana dalem Keraton Surakarta dari Kori Kamandungan menuju halaman Masjid Agung Surakarta. Mereka melewati rute Kori Kamandungan - jalan Sampit Urang Barat - menuju Masjid Agung Surakarta.

Baca juga : Warga Dusun Gunungan Yogyakarta Diwajibkan Tanam Bunga Melati

Gunungan berbentuk kerucut itu diarak dengan pengawalan prajurit keraton berseragam lengkap. Pasukan pembawa alat musik yang ada di depan mengiringi arak-arakan gunungan.

Para abdi dalem turut mendampingi gunungan yang memiliki simbol keberkahan itu. Sampai di Masjid Agung gunungan itu didoakan bersama.

Setelah itu sepasang gunungan menjadi rabutan warga di depan Masjid Agung. Sedang sepasang gunungan dibawa kembali ke keraton untuk diperebutkan di halaman keraton.

Seorang warga asal Boyolali, Fitri mengaku sempat berdesakan dengan warga lain demi mendapatkan sehelai kacang panjang dan daun pisang. Dia mempercai isi gunungan itu akan mendatangkan berkah.

Baca juga : Dalam Hitungan Menit, Tiga Gunungan Haul Ki Ageng Joko Tarub Ludes!

"Ini nanti sampai di rumah mau saya tanam di sekitar pekarangan rumah biar berkah," ungkap Fitri kepada Kompas.com seusai berebut isi gunungan Garebek Maulid.

Berbeda dengan Peni, warga Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Dia ditemani kedua putranya mendapatkan padi saat berebut isi gunungan. "Saya dapat padi. Semoga selalu ada beras di rumah," jelasnya.

Sementara itu, Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, GPH Dipokusumo mengatakan, keluarnya gunungan jaler dan estri tersebut sebagai puncak tradisi Sekaten untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Kompas TV Warga Lereng Gunung Kelir, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, melakukan sedekah bumi sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com