Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Visualisasi Jalan Salib Telah Membawa Aku dalam Kejadian 2.000 Tahun Lalu"

Kompas.com - 30/03/2018, 22:14 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBARAWA, KOMPAS.com - Ribuan umat Katolik dari Ambarawa dan daerah sekitarnya larut dalam prosesi visualisasi jalan salib di Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA), Kabupaten Semarang, Jumat (30/3/2018) pagi yang berlangsung dalam suasana mengharu biru.

Banyak umat yang hadir tak bisa membendung air matanya saat kisah kesengsaraan Yesus ini ditampilkan.

Salah satunya adalah Sarah Lamsusi (41), warga Ambarawa. Ia mengaku seperti terbawa dalam suasana dua ribu tahun silam saat Yesus disalib.

"Visualisasi jalan salib telah membawa aku dalam kejadian 2.000 tahun yang lalu, di mana saat pengorbanan Tuhan Yesus untuk memenuhi janji-Nya untuk mengorbankan diri dalam penebusan dosa umat manusia," kata Sarah.

Ibu dua anak ini mengapresiasi para pemeran visualisasi jalan salib yang diperankan dengan apik oleh Orang Muda Katolik Paroki Santo Yusuf Ambarawa dan teater Tawar Ambarawa.

Baca juga : Prosesi Jalan Salib di GKJ Karangdowo Klaten Libatkan Seniman Muslim

Dengan iringan musik hidup, para pemeran ini, kata Sarah, sangat menghayati peran mereka masing-masing hingga membuat perasaan umat yang hadir larut dalam kisah yang mereka bawakan.

"Sampai tak terasa air mata menetes, menyedihkan, memilukan. Begitu besar pengorbanan Yesus buat kami, yang penuh dosa ini. Dia rela dihina, disiksa, bahkan sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kami," ucapnya.

Sutradara visualisasi jalan salib, Laurensius Windradi Rinto W mengatakan, visualisasi jalan salib kali ini mengambil sudut pandang cerita tentang Longinus, yakni tentara yang menusuk lambung Yesus.

"Visualisasi jalan salib di Gua Maria Kerep ini merupakan acara rutin yang dilangsungkan setiap dua tahun sekali. Sudut pandangnya yang berbeda," kata Windradi.

Baca juga : Hayati Ibadah Jalan Salib, Umat Katolik Diminta Hadirkan Kebaikan Bagi Masyarakat

Windradi mengungkapkan, untuk bisa menampilkan visualisasi jalan salib yang berlangsung selama hampir dua jam ini, pihaknya berlatih ketat selama tiga bulan dengan melibatkan 120 orang.

"Prosesi visualisasi Jalan Salib ini melibatkan 120 orang terdiri dari 70 pemeran dan 50 kru. Semoga persembahan kami menjadi berkat untuk semua," pungkasnya.

Kompas TV Refleksi jalan salib dibuat lebih sederhana dengan tema "Perbedaan yang Mempersatukan"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com