Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Toleransi, Tempat Singgah Umat Hindu Bali di Banyuwangi

Kompas.com - 24/02/2018, 19:23 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Yayasan Sad Jaya Abadi mendirikan rumah toleransi di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Rumah toleransi itu dibangun untuk tempat singgah umat Hindu dari Bali yang akan beribadah di beberapa pura yang ada di Banyuwangi.

"Umat Hindu Bali bisa tinggal di rumah toleransi secara gratis karena banyak saudara-saudara dari Bali yang melakukan perjalanan ke tanah leluhurnya di Jawa, salah satunya Banyuwangi. Jadi, mereka bisa beristirahat dan menginap di sini secara gratis," kata Ketua Pengurus Rumah Toleransi Sodi kepada Kompas.com, Sabtu (24/2/3018).

Baca juga: Suara Toleransi dari Masjid Baabut Taubah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Menurut dia, ada beberapa pura di Banyuwangi yang sering didatangi umat Hindu Bali, yaitu Pura Luhur Giri Saloka di Alas Purwo dan Pura Agung Blambangan di Muncar.

Jumlah umat Hindu Bali yang datang bisa mencapai ratusan orang, terutama saat hari raya Pagerwesi dan Kuningan.

Gus Nuril saat pengajian di Rumah Toleransi Jumat malam (23/2/2018)Koleksi pribadi milik Rumah Toleransi Gus Nuril saat pengajian di Rumah Toleransi Jumat malam (23/2/2018)
Saat ini, rumah toleransi berkapasitas 300 orang dengan halaman yang cukup luas untuk parkir kendaraan serta dilengkapi kamar mandi dan pendopo.

Menurut rencana, rumah toleransi bisa digunakan untuk kegiatan bersama antarumat beragama yang sifatnya memperkuat tolerensi.

Baca juga: Pemerintah Diminta Konkret dalam Promosi Toleransi dan Jamin Kebebasan Beragama

"Rumah toleransi diharapkan dapat menjadi wadah dan memfasilitasi terjadinya hubungan yang harmonis dengan ketiga penyebab kebahagiaan yaitu Tuhan, alam, dan manusia," ujarnya. 

Rumah toleransi tersebut dibangun secara swadaya dari dana yang disumbangkan donatur. Selain pendopo, terdapat rumah tinggal, asrama putra putri, dan lahan pengelolaan sampah pembuatan kompos untuk pemberdayaan masyarakat sekitar.

"Tadi malam kami juga menggelar pengajian untuk meresmikan rumah toleransi yang dihadiri Gus Nuril dan masyarakat sekitar yang Muslim. Sementara panitianya dari masyarakat umat Hindu," kata Sodi. 

Kompas TV Sejumlah warga memadati jalanan di sekitar Pasar Gede yang ditutup untuk kendaraan, untuk menikmati berbagai hiburan yang ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com