Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Loncat ke Sungai Sambil Difoto, Siswa MTs di Sukabumi Tewas Tenggelam

Kompas.com - 22/02/2018, 17:49 WIB
Budiyanto ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang pelajar, Fajar Ikhsan (15), ditemukan meninggal setelah tenggelam di Sungai Cisuda, Kampung Cipeujeuh, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (22/2/2018) siang.

Informasinya, pelajar kelas 9 Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta 2 Kecamatan Citamiang itu berenang bersama teman-temannya setelah selesai mengikuti try out menjelang ujian nasional di sekolahnya.

Korban yang tercatat warga Jalan Pemuda Gg Hikmat, Kelurahan/Kecamatan Citamiang, sebelum tenggelam sempat loncat dari tebing pinggiran sungai dan difoto oleh temannya.

Upaya pencarian selama sekitar dua jam dilaksanakan gabungan Tim Search and Rescue (SAR). Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dengan posisi terjepit di kedalaman sungai.

"Korban ditemukan sudah meninggal di dalam sungai dengan posisi terjepit. Di dalam sungai ini terdapat cekungan," kata Kepala Polsek Baros, Kompol Suhendar kepada wartawan, Kamis siang.

Baca juga : Dua Mahasiswa Tenggelam, Satu Tewas, Satu Kritis

Setelah diangkat ke darat, jasad korban langsung dievakuasi ke RSUD R Syamsudin untuk dilaksanakan visum et repertum oleh tim medis.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MTs S 2, Febby Handayani menyampaikan ikut bela sungkawa atas meninggalnya salah seorang siswa yang mengalami kecelakaan di Sungai Cisuda.

"Hari ini siswa kami kelas 9 menyelesaikan try out yang dilaksanakan dari hari Selasa. Informasi yang saya terima almarhum sama teman-temannya akan masak-masak di rumah temannya," ungkap Febby.

Febby sempat mengingatkan kepada seluruh siswanya setelah selesai mengikuti try out agar langsung pulang ke rumah masing-masing. Imbauan tersebut sudah biasa disampaikan ke seluruh siswa.

"Seluruh siswa sudah diberikan peringatan jangan kemana-mana, pulang saja ke rumah. Meskipun besok (Jumat) libur, karena para guru akan memeriksa hasil try out," ujar dia.

Sementara itu, orangtua korban, Sarkoni (52) mengakui, awalnya tidak percaya anak kedua dari enam bersaudara itu meninggal saat berenang di sungai. Karena dia mengetahui anaknya bisa berenang, bahkan pernah melihat berenang di laut.

"Saya dikasih tahu istri saya. Tapi awalnya enggak percaya, anak saya pandai berenang. Tadi setelah dijelaskan, anak saya tenggelam dan sepertinya terkena pusaran air di dalam sungai," aku Sarkoni.

Baca juga : Nyaris Tenggelam Diterjang Badai, KM Mengkara Diperiksa Tim Investigasi

Dia juga menuturkan sebelumnya tidak punya firasat bahwa hari ini anaknya meninggal dunia. Sehari sebelumnya (Rabu), almarhun sempat ke tempat kerja ayahnya dan pulangnya membawa makanan dan minuman ringan.

"Tadi malam saya sama Fajar (almarhum) sempat nonton televisi. Sempat bercanda dan tidak ada tanda-tanda aneh atau firasat apa-apa. Ini sudah takdirnya," kata pekerja di RSI Assyifa.

"Hasil visumnya, anak saya hanya luka pada sekitar bibirnya," sambung dia

Jenazah langsung di bawa ke rumah duka dan akan dikebumikan di taman pemakaman umum (TPU) setempat. Sementara operasi pencarian di antaranya melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Koramil Baros, Polsek Baros dan masyarakat.

Kompas TV Pencarian difokuskan hingga radius satu kilometer dari lokasi kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com