Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Masalah, Nurul Arifin "Blusukan" ke Kampung Padat dan Pasar

Kompas.com - 21/02/2018, 14:30 WIB
Dendi Ramdhani,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon wali kota Bandung, Nurul Arifin, melakukan blusukan ke kampung padat penduduk di kawasan Nyengseret, Kecamatan Astana Anyar, Bandung, Rabu (21/2/2018).

Nurul sempat menyusuri permukiman padat penduduk di Gang Bapak Suhaya RW 05 Kelurahan Nyengseret. Kehadiran Nurul mendapat sambutan hangat warga sekitar. Berlatar belakang sebagai aktris, sosok Nurul tak sulit untuk dikenali oleh warga.

Sesekali ia menghampiri warga yang sedang beraktivitas. Nurul pun tak sungkan saat diminta berswafoto oleh warga.

Nurul mengatakan, gang sempit memang sudah menjadi ciri khas kota besar di Indonesia, termasuk Bandung. Rapatnya bangunan rumah kerap membuat lingkungan tampak kumuh.

Penataan permukiman kumuh menjadi atensinya. Ia pun menawarkan solusi untuk membangun ruang terbuka di kawasan padat penduduk.

Baca juga: Nurul Arifin: Politik Itu 3R, Kasur, Dapur, dan Sumur

"Kalau yang terpikir, menyediakan ruang terbuka untuk memberikan fasilitas di antara rumah padat untuk menampung kegiatan warga. Jadi warga tidak selalu ke jalan mengekspresikan. Untuk berdiskusi, kesenian, kita programkan semacam aula untuk milik bersama. Saya lebih mengedepankan fasilitas ruang terbuka bagi masyarakat agar guyub lagi," tutur Nurul.

Nurul pun menyempatkan diri untuk menyapa para pedagang di Pasar Astana Anyar. Di sana, ia mendapati banyak pedagang kaki lima (PKL) yang khawatir lapaknya digusur petugas.

"Di pasar umumnya ada ketakutan PKL digusur oleh Satpol PP," kata Nurul.

Nurul pun berkomitmen untuk memberi solusi terhadap keluhan itu. Jika terpilih, Nurul berjanji bakal merelokasi PKL ke tempat yang lebih layak. Namun, Nurul belum bisa bicara soal teknis ke mana PKL akan dipindahkan.

"Saya kira ke depan perlu dipikirkan sekaligus juga menyertakan mereka memilih jalan terbaik agar tetap bisa menggerakkan ekonominya, bisa berjualan, tetapi tetap menghargai fasilitas publik. Saya pada intinya tidak ingin membumihanguskan, tetapi menyediakan lahan yang bisa mengakomodasi semua karena mereka dan di sisi lain tetap menjaga kebersihan dan keindahan Kota Bandung," jelasnya.

Baca juga: Nurul Arifin: Nomor 1, Artinya Fokus, Integritas, dan Keutamaan

Kompas TV Menurut Nurul, enam kursi yang dimiliki Partai Golkar dan Demokrat telah menjadi modal dasar menggerakkan kekuatan mendulang suara di Kota Bandung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com