MALANG, KOMPAS.com - Jajaran kepolisian terus menyelidiki kasus Abu Tours and Travel yang gagal memberangkatkan calon jemaahnya untuk umrah. Hingga kini, sudah ada 43 calon jemaah yang sudah diperiksa terkait kasus itu.
"Sampai saat ini ada 43 korban yang sudah datang ke Polres Malang Kota untuk dimintai keterangan," ujar Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, Senin (19/2/2018).
Selain memeriksa calon jemaah, pihak Abu Tours akan dipanggil untuk pemeriksaan. "Nanti akan kami lakukan proses penyelidikan dengan mengambil keterangan baik dari saksi-saksi korban maupun dari pihak Abu Tours sendiri," katanya.
Asfuri mengatakan, jika calon jemaah yang gagal diberangkatkan terus bertambah, pihaknya akan membuka posko pengaduan.
(Baca juga : Korban Abu Tours di Majene Berkumpul untuk Bahas Kelanjutan Nasib Mereka)
"Untuk sampai saat ini belum. Kita menunggu perkembangan. Kalau memang nanti korbannya banyak di Kota Malang kemungkinan bisa kita siapkan untuk posko," ungkapnya.
Berita sebelumnya, sejumlah calon jemaah umrah Abu Tours and Travel melapor ke Polres Malang Kota karena gagal diberangkatkan, Sabtu (17/2/2018).
Pihak Abu Tours membantah telah menggagalkan keberangkatan calon jemaahnya. Mereka mengaku hanya melakukan penjadwalan ulang karena beberapa hal.
Salah satunya karena kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi yang memberlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 5 persen.
"Mereka ini keberangkatannya reschedule Pak. Jadi kami masih berusaha bagaimana memberangkatkan jemaah kami," kata Kepala Cabang Abu Tours and Travel Malang, Ida Mamba saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (17/2/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.