Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Jemaah Belum Berangkat Umrah, DPRD Sulsel Panggil Pemilik Abu Tours

Kompas.com - 23/01/2018, 19:26 WIB
Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com - DPRD Sulawesi Selatan memanggil pihak agen perjalanan haji dan umrah Abu Tours karena 16.467 jemaahnya belum berangkat umrah. Namun, pemilik Abu Tours, Muhammad Hamzah Mamba, mangkir dari panggilan tersebut.

Meski Muhammad Hamzah Mamba tidak datang, pihak Abu Tours diwakili oleh Manajer Distrik Wilayah Timur Elan Suherlan dan dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) di Gedung DPRD Sulsel Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Selasa (23/1/2018).

Dalam RDP tersebut, Elan mengatakan bahwa tidak berangkatnya jemaah tersebut karena ada kenaikan pajak yang dilakukan oleh kerajaan Arab Saudi sebesar lima persen.

"Pengunduran keberangkatan ini karena kenaikan pajak lima persen yang tidak ingin dibebankan kepada jemaah," ujar Elan.

Awalnya, kata Elan, orang yang mendaftar umrah sebanyak 27.000 jemaah. Namun, sebagian jemaah sudah diberangkatkan pada Oktober 2017 sehingga yang tersisa mencapai 16.467 orang.

"Kami saat ini sudah jadwalkan pemberangkatan yang insya Allah pada tanggal 10 Februari sudah ada yang berangkat. Semuanya 16.000 kami akan berangkatkan pada bulan Februari," ucapnya.

Baca juga: Menag Sebut Biaya Haji dan Umrah 2018 Akan Naik

Sementara itu, anggota Komisi E, Irfan AB, meminta kepada Abu Tours agar melakukan moratorium atau penghentian penerimaan jemaah. Pemberhentian penerimaan pendaftaran jemaah ini berlaku sebelum memberangkatkan 16.467 jemaah.

"Abu Tours harus memberikan kepastian agar jemaah tidak panik, apalagi sudah ada yang melapor. Ini juga harus diselesaikan dulu, 16.000-an baru kembali membuka pendaftaran," kata Irfan.

Irfan meminta kepada Abu Tours untuk menyampaikan nama-nama jemaah dan jadwal yang pasti agar para jemaah tidak panik lagi.

Hal senada dikatakan Nupri Basri, anggota Komisi E DPRD Sulsel lainnya. Menurut dia, Abu Tours harus merilis nama-nama yang akan berangkat pada Februari mendatang.

"Kita perlu data dan jadwalnya segera serta nama-nama yang akan berangkat," ujar Nupri.

"16.000-an itu saya kira masih bisa bertambah, kalau sudah dirilis nama-nama yang akan diberangkatkan. Namanya yang telah mendaftar dan tidak ada pada saat keberangkatan itu pasti akan muncul sendirinya," tambah politisi Partai Demokrat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com