Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yohana Sebut Anak Korban Video Mesum Mulai Membaik

Kompas.com - 15/01/2018, 22:38 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Tiga anak lelaki yang menjadi korban eksploitasi video porno, yakni Dn (9), SP (11), dan Rd (9), saat ini sudah berada di shelter atau safe house (rumah aman) Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise yang sempat menemui mereka menyatakan bahwa korban saat ini dalam kondisi yang baik. Bahkan, Yohana dan anak-anak tersebut sempat bernyanyi bersama.

“Saya tadi melihat langsung kondisi anak-anak dalam keadaan baik. Dan, kita sempat bernyanyi bersama,” kata Yohana usai menemui pelaku video porno di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (15/1/2018).

Yohana juga sempat berdialog dengan psikolog yang menangani anak untuk mengetahui kondisi korban tersebut. Nantinya, korban akan mengikuti serangkaian program di rumah aman P2TP2A Provinsi Jabar untuk pemulihan psikis anak.

Setelah kondisi anak dinilai baik, selanjutnya korban akan dikembalikan kepada keluarganya masing-masing.

“Oleh P2TP2A dilakukan pemulihan dan trauma healing dan nanti dikembalikan ke keluarga. Anak-anak itu punya hak untuk dekat dengan keluarga,” jelasnya.

Baca juga : Imbalan Video Mesum yang Libatkan Anak Ditransfer dari Rekening Bank Lokal

Pengembalian ini sudah sesuai dengan UU perlindungan anak bahwa orangtua masih bertanggung jawab. Namun karena dalam kasus ini, orangtua korban terlibat dan ditetapkan menjadi tersangka, maka pengasuhan dapat diserahkan kepada keluarga dekat, tetangga atau diambil alih oleh negara dengan menitipkan anak ke rumah singgah.

“(Hak asuh negara) belum, sementara sedang dipulihkan dulu melalui proses trauma healing, kita persiapkan anak supaya kembali sekolah dan bisa dekat ortu. Bermain dan berkreatif adalah hak anak,” tuturnya.

Ketika disinggung kapan pengembalian korban kepada keluarganya, Yohana belum dapat memastikan waktunya. Namun hal tersebut diserahkannya kepada rumah aman P2TP2A.

“Nanti keputusannya ditentukan psikolog dan P2TP2A,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua P2TP2A Jabar, Netty Prasetyani mengatakan, trauma healing yang diberikan kepada korban melibatkan dokter psikolog agar kesehatan umum dan kesehatan psikologis atau jiwa korban membaik. Namun sejauh ini, kondisi korban sudah mengarah pada perbaikan.

Baca juga : Pembuat Video Mesum Diduga Jual Video secara Manual di Bali

Dikatakan, pengembalian korban kepada keluarganya tetap akan dilakukan. Namun hal tersebut belum dipastikan kapan. Sebab, saat ini proses penyembuhan trauma terhadap korban sedang dilakukan dan membutuhkan waktu.

“Ada kemungkinan karena mereka punya keluarga adik, kakak. Tak boleh diputuskan,” ucapnya.

Kompas TV Selain pendampingan psikolog, nantinya korban akan menjalani sejumlah kegiatan trauma healing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com