Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kamilah Orangtua Bayi di Dalam Koper di Pinggir Jalan..."

Kompas.com - 11/01/2018, 15:06 WIB
Hadi Maulana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com — Ice Rosnawati (21) dan Doni (22), orangtua biologis bayi dalam koper yang dibuang di pinggiran jalan raya dekat perumahan Villa Paradise, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau, hanya menyesali perbuatannya.

Saat ditemui di Polresta Barelang, Ice sembari menangis berjanji merawat dan membesarkan anaknya sendiri. Mereka juga akan melangsungkan pernikahan dan membentuk keluarga kecil dengan kekasihnya, Doni, ayah dari bayi yang dilahirkannya itu.

"Nasi sudah menjadi bubur, apa pun itu sekarang saya siap mempertanggungjawabkan perbuatan saya. Untuk anak saya, kalau boleh saya ingin merawatnya dan membesarkannya sendiri meski saya dalam penjara," kata Ice didampingi Doni di Mapolresta Barelang, Rabu (10/1/2018).

Ice mengakui, niat membuang anaknya itu murni datang dari dirinya sendiri dan sang kekasih. Alasannya, mereka takut berterus terang kepada keluarga besar. Apalagi, mereka belum menikah.

"Saya merasa menyesal atas apa yang saya perbuat, saya minta maaf kepada anak saya, keluarga besar saya, dan masyarakat Batam," kata Ice.

Agar tidak ketahuan orang lain, Ice mengaku selama hamil beberapa kali pindah kos hingga akhirnya sampai di kos baru di sekitar Puskopkar Batuaji tempatnya melahirkan.

"Saya melahirkan anak saya juga seorang diri di kos itu, Senin (8/1/2018) sekitar pukul 03.00. Setelah melahirkan, baru saya panggil Doni untuk membersihkan semua darah yang berserakan di kos saya itu," ungkap Ice.

(Baca juga: Disimpan di Koper dan Dibuang ke Jalan, Bayi Ini Masih Hidup dan Sehat)

Seusai melahirkan, Ice mengaku, bayi itu dirawatnya sehari semalam bersama dirinya. Pada keesokan harinya, Selasa (9/1/2018) sekitar pukul 05.00, bayi itu diantarkannya ke panti asuhan yang ada di sekitar perumahan tersebut.

"Sempat saya susui anak saya itu, tetapi karena air susu saya belum ada, jadi tidak berlangsung lama," katanya.

Ice mengungkapkan, sebenarnya dirinya tidak mau membuang anaknya itu, tetapi ingin menitipkannya ke panti asuhan. Hanya saja, karena takut, dia memutuskan menyimpan bayi tersebut di dalam koper dan meletakkannya di pinggir jalan, tidak jauh dari panti asuhan.

"Makanya di dalam koper itu saya kemas seenak mungkin agar bayi saya enak berada di dalam koper tersebut. Saya alaskan kain serta saya simpan uang dan saya simpan foto saya bersama Doni agar kelak anak ini tahu. Kamilah kedua orangtuanya," ucap Ice seraya menangis.

Menyesal

Tidak sampai di situ, Ice juga menceritakan betapa beratnya perjuangan dirinya saat melahirkan anaknya itu sampai-sampai tali pusar dari ari-ari dipotong sendiri dengan tangan.

Proses melahirkan pun berlangsung cepat, hanya lebih kurang setengah jam.

Saat meletakkan bayinya di pinggir jalan, Ice mengaku juga terus mengawasi koper tersebut dari kejauhan sampai ada yang mengambil koper itu. Setelah itu, baru Ice dan Doni meninggalkan lokasi tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com