MALANG, KOMPAS.com - Kondisi Kamelia Nawal (13), Zakiah Salsabila (11), dan Dhorifa Nur Zahro (6), tiga anak di Kabupaten Malang yang menjadi korban penyekapan ibunya selama satu tahun, hingga saat ini masih belum stabil. Mereka masih belum bisa bersosialisasi akibat perasaan trauma yang dialami.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang Pantjaningsih Sri Redjeki mengatakan, ketiga anak korban penyekapan itu masih belum mau bertemu dengan orang lain yang tidak dikenal.
"Kondisinya masih labil. Kedekatan emosional sudah terbangun dengan ayahnya, tapi kalau dengan orang lain masih belum," kata Pantjaningsih saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/1/2018).
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan upaya persuasif supaya anak itu bisa dievakuasi. Sejalan dengan itu, pihaknya juga menerjunkan petugasnya untuk mendampingi penyembuhan ketiga anak tersebut.
"Petugas kami bergantian melakukan pendampingan," katanya.
Baca juga: Disekap Ibunya Selama Setahun, 3 Bocah di Malang Alami Trauma Berat
Menurut dia, perasaan trauma pada anak itu harus disembuhkan terlebih dahulu. Selanjutnya, pihaknya akan menangani kesehatan ketiga anak yang mengalami kekurangan gizi selama penyekapan serta pendidikan ketiga anak tersebut yang sudah putus sekolah.
Seperti diketahui, Kamelia Nawal (13), Zakiah Salsabila (11), dan Dhorifa Nur Zahro (6) menjadi korban penyekapan yang dilakukan oleh ibunya, Alikah. Selama setahun, mereka diasingkan dari dunia luar dengan dikurung di dalam rumah nomor 199 RT 14 RW 4 Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
Dunia pendidikan yang sempat mereka rasakan terhenti akibat penyekapan tersebut. Kondisi mereka kurus karena tidak pernah tersentuh sinar matahari dan mengalami kekurangan gizi.
Saat ini, ketiganya sudah berhasil dievakuasi dan tinggal bersama ayahnya, M Romli. Adapun ibu dan ayah ketiga anak itu sudah bercerai sejak sekitar empat tahun yang lalu.