Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal pada Mertua, Seorang Ayah Racuni Anaknya Hingga Tewas

Kompas.com - 02/01/2018, 17:12 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Erens Lulu Bire (18), pria asal Kelurahan Meba, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), nekat meracuni putranya sendiri Kristian Kale (11 bulan) hingga tewas.

Kasat Reskrim Polres Kupang Iptu Simson Amalo mengatakan, Erens meracuni putranya sendiri dengan menggunakan obat serangga. Obat serangga itu dimasukan ke dalam dot yang dicampur dengan susu dan diberikan kepada anaknya Kristian.

"Pelaku kesal karena mertuanya tidak mau memberikan anak pelaku (korban) kepada pelaku dan istrinya. Korban selama ini tinggal bersama neneknya. Pelaku dan istrinya belum menikah dan baru berencana menikah 2018 ini," kata Simson kepada Kompas.com, Selasa (2/1/2017).

Kejadian itu, lanjut Simson, bermula ketika nenek korban Aplonia Kale Ladja, mendengar korban menangis di dalam kamar.

(Baca juga : Jaringan Narkotika Kerja Sama dengan Pedagang Racuni Anak Sekolah)

Sang nenek kemudian masuk dan membujuk dengan menggendong korban, namun korban tetap menangi. Lalu nenek korban mencium mulut korban, ternyata bau seperti obat serangga.

Nenek korban, lalu keluar dan memberitahukan kepada tetangga sekitar yang bergegas datang. Mereka kemudian mengambil dot dan menciumnya, ternyata bau obat serangga.

"Saat itu kondisi korban sudah kritis, sehingga neneknya bersama para tetangga membawa korban ke Rumah Sakit Umum Menia. Namun tak berselang lama, korban pun meninggal," ungkapnya.

Nenek korban kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi. Hasil penyelidikan polisi, ternyata pelakunya adalah ayah korban sendiri.

(Baca juga : Ayah Racuni Dua Anaknya Setelah Minum Racun yang Sama, Satu Anak Tewas )

"Polisi lalu menangkap pelaku di rumah paman pelaku di seputaran belakang Bandara Tardamu Sabu. Jarak dengan lokasi kejadian sekitar lima kilometer. Pelaku saat ini telah diamankan untuk proses hukum selanjutnya," pungkasnya.

Kompas TV Informasi sementara, makanan yang diduga mengandung racun dibagikan salah seorang wali murid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com