Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Muasal Jembatan Enceng yang "Instagramable" di Karawang

Kompas.com - 29/12/2017, 07:34 WIB
Farida Farhan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Berjuluk kota lumbung padi dan industri, Karawang juga menyimpan potensi wisata yang juga instagramable. Salah satunya "Jembatan Eceng" di Desa Cimahi, Kecamatan Klari, Karawang.

Jembatan yang awalnya diperuntukkan bagi penyeberangan perahu ke Kecamatan Ciampel itu, kini kerap didatangi muda-mudi. Sebagian besar permukaan danau buatan tersebut dipenuhi enceng dan di bagian tengahnya dibangun jembatan dari kayu dan bambu, juga saung.

Warga setempat, Sanusi (63), bercerita asal muasal terbendungnya air di jembatan tersebut, hingga kini seluruh permukaannya ditutupi enceng gondok.

Pria yang akrab disapa Kang Uci ini menuturkan, era Presiden Suharto pada 1989, tempat tersebut digali untuk memenuhi cadangan air di ibu kota Jakarta. Tempat tersebut kemudian disewakan kepada perusahaan pasir dan digali.

"Karena digali selama lima tahun, akhirnya ada danau kedalamannya sampai 50 meter. Tapi karena dulu tidak boleh terlalu dalam,  akhirnya ada yang kembali diuruk dan kedalaman menjadi sekitar 10 meter. Tapi saat ini bervariasi," tandasnya.

(Baca juga : 7 Destinasi Wisata di Indonesia Paling Instagramable Sepanjang 2017)

Ia pun berinisiatif membendung perairan tersebut dan sebagian menjual airnya kepada petani. Prosesnya memakan waktu hampir dua bulan.

"Setelah kering saya sempat menanam padi di lahan sekitar 6 hektar ini. Tapi saat padi menguning dan mendekati panen, banjir menerjang dan air kembali menggenang," ucapnya.

Jembatan Enceng di Desa Cimahi,  Klari, Karawang yang instagramable. KOMPAS.com/Farida Farhan Jembatan Enceng di Desa Cimahi, Klari, Karawang yang instagramable.
Parahnya, saat itu aliran listrik juga mati dan Kang Uci tak sempat menyalakan jenset. Hal itu terjadi pada 1997.

Ia menceritakan, enceng gondok mulai muncul sejak 1998 dan 1999 permukaannya sudah menjadi lautan enceng gondok. Namun pada 2010 terjadi banjir besar dan menyapu enceng tersebut. Pada 2011 sudah tumbuh kembali.

Tempat tersebut juga menjadi favorit pemancing gabus. Namun sebagian encengnya sedikit disingkirkan.

(Baca juga : Catat, 4 Museum Ini Akan Sediakan WiFi Gratis dan Spot Instagramable)

Berangkat dari hal tersebutlah, Karang Taruna Desa Cimahi berinisiarif memodifikasi tempat tersebut agar menjadi lebih menarik.

Ketua Karang Taruna Desa Cimahi,  Hasanudin mengatakan, pembenahannya sudah mencapai 80 persen dari desain. Nantinya juga akan dibangun kolam yang diperuntukan bagi para pemancing.

"Yang kami bangun bukan di area dalam agar lebih aman. Targetnya April 2018 sudah rampung," tuturnya.

Selain bertujuan menarik wisatawan lokal, pihaknya ingin memberdayakan masyarakat sekitar. "Sebab, sektor industri tak bisa menyerap tenaga kerja di desa ini. Minimal dengan banyak pengunjung, warga sekitar bisa berdagang," ungkapnya.

Hasan juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait soal pemanfaatan enceng gondok untuk kerajinan tangan. 

Kompas TV Ada sekitar 10 kota di Indonesia yang punya kampung warna-warni yang instagramable banget.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com