Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Jagung Rebus Keliling Ceritakan Kisah Hidupnya ke Dedy Mulyadi

Kompas.com - 24/12/2017, 19:26 WIB
Farida Farhan

Penulis

SUBANG, KOMPAS.com - Dalam panggung hiburan syukuran salah satu tokoh masyarakat Subang, Rahmat (59) pada Sabtu (23/12/2017), Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta salah seorang warga secara acak untuk naik ke atas panggung.

Rusminah (52), seorang penjual jagung keliling, naik ke atas panggung dan menceritakan kisah hidupnya. Cerita Rusminah atau akrab disapa Mak Rus ini berhasil menciptakan suasana haru bagi warga Desa Parapatan, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang.

Kepada Dedi Mulyadi, Mak Rus mengisahkan getirnya kehidupannya. Dia harus menjajakan jagung rebus kepada warga sekitar dengan harga Rp 3.000 per jagung, dengan laba hanya Rp 500 per batang. 

Ibu delapan anak itu terpaksa banting tulang memenuhi kebutuhan keluarga. Sebab, dua kali membangun biduk rumah tangga, dua kali pula bercerai karena suaminya tak memberikan nafkah yang cukup.

Baca juga : Dedi Mulyadi Kerap Menangis Saat Ingat Ibu

“Mak inget ka salaki, salaki kahiji kabur ka Indramayu, malah ninggalkeun budak genep. (Mak ingat ke suami, suami pertama kabur ke Indramayu, malah meninggalkan enam anak),” kenang Mak Rus, Sabtu (23/12/2017).

Sementara itu, suami kedua Mak Rus hanya memberikan uang sebesar Rp 10.000 per hari kepada Mak Rus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Padahal, jumlah tersebut jauh dari cukup. Belakangan, suami keduanya itu juga menceraikannya.

Kondisi inilah yang membuat Mak Rus harus berjuang sendirian berjualan jagung rebus. namun bukan jagung rebus miliknya sendiri, akan tetapi, milik tuannya.

Meski berusaha keras, penghasilan janda itu hanya berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000 per hari. 

Jagung rebus yang dia jual memiliki harga pokok Rp 2.500. Artinya, Mak Rus hanya mendapatkan keuntungan Rp 500 dari setiap jagung rebus yang terjual.

“Ya dicukup-cukupkan saja. Mau bagaimana lagi,” ungkapnya.

Trenyuh dengan keadaan Mak Rus, Dedi memberikan bantuan moidal Rp 5 juta untuk membeli jagung sendiri. 

"Mak ini jauh berkualitas hidupnya, karena tidak pernah mengeluh. Ia terus bekerja keras,” ungkap Dedi.

Dedi mengungkapkan, problem sejenis bukan saja dialami Mak Rus. Masyarakat pinggiran yang lain, menurut Dedi, juga merasakan problem yang sama. Padahal, keinginan mereka itu tidaklah muluk-muluk.

“Orang seperti Mak Rus ini hanya ingin rumahnya yang tidak layak diperbaiki. Orang seperti Mak Rus ini juga hanya ingin kalau sakit ada yang mengobati, dokternya datang ke rumah. Orang seperti Mak Rus ini juga hanya ingin beras yang mereka konsumsi itu layak, kelas premium,” tutupnya.

Kompas TV Peta politik pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat berubah setelah Golkar menarik dukungan kepada Ridwan Kamil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com