Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan PKB Dukung Dedi Mulyadi Sarat Kepentingan Pribadi

Kompas.com - 21/12/2017, 19:03 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pakar politik dan pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan mengkritik pernyataan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanul Haq.

Maman mengatakan, PKB berencana menarik dukungan dari koalisi pendukung calon gubernur Ridwan Kamil dalam ajang Pilkada Jawa Barat 2018.

Firman menjelaskan, Maman tidak berhak untuk mengumumkan hal tersebut. Menurut dia, kalau pun rencana menarik dukungan tersebut ada, seharusnya hal tersebut disampaikan secara resmi oleh DPP PKB.

"Karena ini partai politik, seharusnya (disampaikan) secara organisasi. Kalau ada rencana menarik dukungan, mengalihkan dukungan, ya harus secara kepartaian," ujar Firman melalui ponselnya, Kamis (21/12/2017).

(Baca juga : PPP Berharap Nasdem dan PKB Tetap Kompak Dukung Ridwan Kamil )

Firman menambahkan, pernyataan Maman justru memperkeruh kondisi koalisi pengusung Ridwan Kamil. Apalagi saat ini partai koalisi tengah berupaya mencari titik temu untuk menentukan calon wakil gubernur sebagai pendamping wali kota Bandung tersebut.

Selain itu, Firman menilai pernyataan Maman sangat kontraproduktif dan tidak akan membangun kecocokan (chemistry) di antara Maman dan Ridwan Kamil. Padahal, Maman merupakan salah satu kandidat terkuat pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat 2018.

"Ini secara psikologis mengganggu Ridwan Kamil, kenapa keluar statement seperti itu," ucapnya.

Firman menambahkan, pernyataan Maman yang bahkan menyebut jika partainya bakal mendukung Dedi Mulyadi dalam ajang Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang sarat akan kepentingan pribadi dan sama sekali tidak mewakili suara partai.

"Saya baru tadi ketemu sekjen PKB. Beliau bilang PKB masih memberi waktu ke Kang Emil untuk menentukan pilihannya," akunya.

(Baca juga : Aa Gym Maju di Pilkada Jabar, Peta Politik Dipastikan Berubah )

Pernyataan Maman juga dikhawatirkan malah membuat masyarakat menjadi bingung ihwal kejelasan kandidat-kandidat yang bakal maju di Pilkada Jawa Barat.

Pasalnya, dengan drama-drama yang terjadi sampai saat ini, masyarakat jelas dirugikan karena memiliki waktu yang semakin sedikit dalam mencari informasi tentang calon pemimpin yang akan dipilihnya.

"Bukan hanya partai dan kandidat, tapi merugikan publik. Semakin lama, masyarakat semakin sedikit mencari tahu informasi kandidatnya," tuturnya.

Firman berharap agar drama di koalisi pengsung Ridwan Kamil segera berakhir. Untuk itu, dia menyarankan agar Ridwan Kamil segera berkomunikasi dengan petinggi masing-masing partai secepatnya untuk mengakhiri polemik.

"Kalau di tingkat daerah tidak selesai, ditarik ke tingkat pusat. Melihat pengalaman, apapun (dinamika) di daerah, akan selesai di tingkat pusat," tandasnya. 

Kompas TV Publik akan menilai Golkar dari sosok yang diusung di Pilkada maupun di jabatan publik lainnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com