Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Gempa Tasikmalaya, Terpantau 13 Gempa Susulan Terjadi

Kompas.com - 16/12/2017, 19:23 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisa gempa bumi tektonik berkekuatan 7,3 magnitudo di Tasikmalaya yang mengguncang sebagian besar wilayah Pulau Jawa. 

Hasil analisis pendahuluan yang dikeluarkan BMKG pada 5 menit pertama menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pukul 23.47 WIB dengan kekuatan 7,3 magnitudo.

Setelah dilakukan analisis pemutakhiran berdasarkan catatan data seismik yang lebih lengkap, diperoleh parameter gempa bumi dengan kekuatan 6,9 magnitudo, dengan lokasi pusat gempa terletak pada 7.75 LS dan 108.11 BT, tepatnya di darat pada jarak 42 Km Barat Daya Kawalu, Tasikmalaya, pada kedalaman 107 km. 

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Tony Agus Wijaya menjelaskan, hasil monitoring BMKG hingga Sabtu (16/12/2017) pagi pukul 7.00 WIB menunjukkan sudah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 13 kali. Seluruh gempa bumi susulan belum ada yang dirasakan karena kekuatannya kurang dari 5 SR.

"Berdasarkan kecenderungan magnitudo gempa bumi susulan yang terus mengecil menunjukkan kondisi tektonik di zona gempa yang semakin stabil. Sehingga sangat kecil peluang akan terjadi gempabumi susulan yang lebih besar dari gempa bumi utamanya (main shock). Untuk itu warga masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbuhnya.

Mengapa gempa bisa begitu terasa?

Catatan sejarah gempa bumi menunjukkan bahwa di zona gempa selatan Jawa Barat sudah beberapa kali terjadi gempa bumi kuat, merusak dan memicu tsunami.

Gempa bumi Banten 8,1 SR pada 27 Pebruari 1903 diperkirakan menimbulkan kerusakan di wilayah Banten dan Jawa Barat. Gempa bumi kuat 7,8 SR pada 17 Juli 2006 memicu terjadinya tsunami Pangandaran, dan gempa bumi Tasikmalaya 7,0 SR pada 2 September 2009 menimbulkan kerusakan banyak bangunan rumah dan korban jiwa.

Baca juga : BMKG: Jawa Barat Rawan Gempa Bumi Kuat karena...

"Satu hal yang menarik bahwa pusat gempa bumi yang terjadi tadi malam lokasinya berjarak sekitar 50 km arah utara dari pusat gempa merusak tahun 2009," katanya.

Banyak pertanyan yang dilontarkan oleh warga terkait gempa bumi tadi malam bisa sampai berdampak kerusakan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa zona gempa bumi di Tasikmalaya dan Pangandaran, khususnya yang di kawasan pesisir, lahannya tersusun oleh material tanah lunak. 

Karakteristik tanah lunak semacam ini, dapat menimbulkan resonansi gelombang seismik hingga memicu amplifikasi guncangan gempa bumi. Belum lagi kondisi bangunan yang ada banyak yang tidak memiliki standar aman gempa bumi, maka dengan mudah terjadi kerusakan saat diguncang gempabumi. 

"Dalam hal ini tingkat kerusakan akibat gempabumi tidak hanya disebabkan oleh kekuatan/magnitudo gempa dan jaraknya dari pusat gempabumi, tetapi kondisi tanah setempat dan kualitas bangunan sangat menentukan tingkat kerusakan," jelasnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com