SURABAYA, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menyebut santri dan pesantren bisa menjadi penggerak ekonomi kerakyatan.
Karena itu untuk Jawa Timur yang disebut basisnya pesantren, dia menggagas "Pesantren Incorporated", atau integritas potensi ekonomi pesantren.
Gagasan itu disampaikannya usai menerima penghargaan Santripreneur Award 2017, kategori Kepala Daerah Peduli Wirausaha Santri, yang diberikan Menkominfo, Rudiantara, di Surabaya Sabtu, (25/11/2017).
Langkah awal mewujudkan Pesantren Incorporated, kata Abdullah Azwar Anas, yakni dengan membentuk kluster potensi pesantren.
Baca juga : Said Aqil: Indonesia Butuh Menteri Bidang Pesantren
"Intelijen pasar juga harus ada agar tahu tren pasar, dan itu semua pemerintah daerah bisa memfasilitasi. Jatim bisa jadi role model terwujudnya pesantren incorporated,” kata dia.
Kekuatan ekonomi pesantren itu, lanjut dia, akan semakin dahsyat jika ditopang oleh sistem perbankan dan sentuhan digitalisasi.
"Sekarang inilah momentum membangun ekonomi pesantren yang lebih berdaya saing dengan digitalisasi, karena Presiden Jokowi sedang sangat giat membangun ekosistem digital," ucap calon wakil Gubernur Jatim yang diusung PDIP dan PKB di Pilkada Jatim 2018 itu.
Presiden Jokowi saat ini sedang gencar mengkampanyekan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Startup-startup teknologi digenjot, dan pesantren menurut Anas harus memanfaatkan momentum dengan juga ikut dalam pusaran ekosistem digital belakangan ini.