Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU Jabar Berharap Ada Cagub atau Cawagub dari Pesantren di Pilkada Jawa Barat

Kompas.com - 03/11/2017, 10:03 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Nahdlatul Ulama berharap lahir kembali pemimpin Jawa Barat yang agamis dalam Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang. 

Pasalnya, sebagai provinsi besar yang mayoritas penduduknya muslim, calon gubernur atau wakil gubernur dari kalangan pesantren sangat diharapkan dapat membawa perubahan untuk Jawa Barat.

"Saya pikir sangat diperlukan gubernur atau wakil gubernur dari kalangan pesantren," kata Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Barat, Hasan Nuri Hidayatullah di Bandung, Jumat (3/11/2017).

Hasan menambahkan, pemimpin Jawa Barat dari kalangan pesantren harus memiliki pengalaman pemerintahan yang diimbangi dengan keilmuan agama yang baik juga.

"Bagaimana pun posisi religi atau agama dalam kepemimpinan masyarakat tidak bisa ditinggalkan. Orang sukses itu disandingkan iman dan amal saleh," katanya.

Terlebih, dia berharap tingkat religiusitas Jawa Barat bisa ditingkatkan lagi. Di era globalisasi saat ini, masyarakat harus dibentengi oleh keimanan yang kuat.

Selain itu, dengan adanya pemimpin dari lingkungan pesantren, Nuri berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki komitmen yang jelas untuk meningkatkan perhatian kepada pesantren.

"Bagaimana menciptakan Jawa Barat yang lebih religius lagi dan agar lebih punya perhatian ke pesantren. Wadahnya pesantren adalah NU," jelasnya.

Baca juga : PPP Jabar Rekomendasikan Bupati Tasik Diusung di Pilkada Jawa Barat 2018

Salah satu tokoh dari kalangan pesantren yang paling menonjol saat ini adalah Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum. Lantaran belum ada lagi tokoh yang memiliki latar belakang pesantren lagi, menurut dia, nama Uu layak untuk dikedepankan. 

Selain karena sama-sama nahdliyin serta kental dengan latar belakang pesantren, lanjutnya, Uu pun dinilai memiliki kepemimpinan baik.

"Uu punya kapabilitas, terbukti dengan terpilih kembali menjadi bupati," tuturnya.

Kompas TV Simak bahasannya dalam dialog berikut!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com