Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2017, 16:40 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com – Tiga siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri Mawasangka yang diduga menjadi pelaku penganiayaan terhadap temannya, siswi SMA Negeri 1 Mawasangka, terancam dikeluarkan dari sekolah.

“Jelas ada sanksinya. Kalau sudah terpidana, sudah harus kami kasih keluar. Karena ini betul-betul aib. Apa boleh buat, ini sudah terjadi, bagaimana kami harus membinanya,” kata Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Mawasangka, Hasan Pesa, saat ditemui di ruangannya, Sabtu (25/11/2017).

Dia sangat menyayangkan adanya peristiwa penganiayaan yang dilakukan para siswinya terhadap korban NA di kebun warga tak jauh dari SMA Negeri 1 Mawasangka.

“Tapi hendak apa dikata, semua di luar dari kontrol guru dan informasi ini benar-benar guru tidak tahu kronologisnya seperti apa. Semua ini di luar kontrol dari para guru. Ini terjadi di luar sekolah,” ujarnya.

(Baca juga: Siswi SMA Dianiaya Teman-temannya, Video Beredar di Facebook)

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mawasangka, Joedy Supriono, juga menyayangkan adanya penganiayaan yang dialami anak didiknya, NA, yang saat ini duduk di kelas IX.

“Kenapa ini bisa terjadi? Kan ini bisa diselesaikan baik itu melalui kekeluargaan atau melaporkan kepada guru BP agar tidak terjadi persekusi ini,” ucap Supriono.

Dia telah memanggil anak didiknya, NA, yang telah menjadi korban dan memanggil beberapa orang siswi lainnya yang menjadi saksi untuk mengetahui secara detail peristiwa tersebut.

“Untuk mengklarifikasi masalah ini, agar kami juga bisa mengambil langkah-langkah apa yang sebaiknya supaya kedua belah pihak ini bisa melanjutkan pendidikan,” tuturnya. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com