Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2017, 05:36 WIB
Ari Maulana Karang

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Akibat longsoran yang menimpa jalur kereta api di antara Stasiun Cipeundeuy-Bumiwaluya, yang terjadi pada Rabu (22/11/2017) sekitar pukul 18.04 WIB, jalur selatan KA untuk sementara ditutup selama proses pembersihan longsoran.

Perjalanan 7 kereta api dari arah Bandung ke Jawa Tengah dan Jawa Timur pun dialihkan ke jalur utara.

"KA Malabar, Mutiara Selatan, Lodaya, kahuripan, Turangga dan Kutojaya Selatan, dialihkan ke Utara," jelas Wawan, Kondektur KA Argo Wilis saat ditemui di Stasiun Cipeundeuy, Rabu (22/11/2017) tengah malam.

Sementara, tiga kereta yang hendak ke Bandung dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, semua penumpangnya saat ini dipindahkan menggunakan bus yang disiapkan oleh PT KAI, yaitu kereta Argo Wilis, Pasundan dan Serayu.

"Tiga kereta yang mau ke Bandung dipindahkan naik bus, penumpang Argo Wilis saja ada 184 orang penumpang yang dipindahkan ke bus, maaf yang lain saya kurang tahu," katanya.

Jika para penumpang KA Argo Wilis dipindahkan dari stasiun Cipeundeuy di Malangbong, penumpang KA Pasundan harus berpindah menggunakan bus di Stasiun Tasikmalaya.

Baca juga : Upaya agar Perlintasan Kereta Api Janti di Jogja Bisa Dilalui Lagi

Sedianya, jika tidak ada gangguan, kereta Argo Wilis jurusan Surabaya-Bandung sendiri, dijadawalkan tiba di Bandung pukul 19.07 WIB. karena sampai jam 23.30 WIB, perbaikan belum juga selesai, akhirnya diputuskan penumpang dipindahkan ke bus.

"Kita tadi sempat tertahan juga di Cirahayu, karena tadi Cipeundeuy sempat terendam air, setelah surut bisa masuk Cipeundeuy," katanya.

Wawan sendiri tidak mau berkomentar banyak terkait gangguan pada jalur kereta yang membuat perjalanan tertunda. Sebab, menurutnya hal itu bukan menjadi kewenangannya.

Ditemui di Stasiun Cipeundeuy, Irfan (49), warga Kiaracondong Bandung yang menjadi penumpang Argo Wilis mengaku dirinya naik KA Argo Wilis dari Tasikmalaya berangkat pukul 16.40 WIB. Biasanya, paling lambat pukul 20.00 WIB, ia sudah tiba di Bandung.

"Saya biasa pulang-pergi Bandung-Tasik naik kereta, setiap hari, berangkat pagi malam pulang," katanya saat ditemui tengah menunggu bus yang disiapkan PT KAI ke Bandung.

Ia memilih naik kereta karena bisa lebih cepat dibanding naik bus.

"Kalau naik bus bisa 4 jam lebih, kalau naik kereta paling lama 3 jam, tadi juga menghindari macet di Rancaekek karena banjir," katanya.

Kompas TV Para calon penumpang kereta rel listrik commuter line sempat telantar di Stasiun Palmerah Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com